Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak

Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih

Indonesia merupakan negara yang Bhikneka. Indonesia memiliki banyak keragaman, mulai dari ragam suku bangsa, tradisi dan bahasa. Sebagaimana sudah mentradisi dimasyarakat atau disejumlah daerah, banyak istri di daerah tertentu yang diperlakukan oleh suaminya layaknya seorang “pembantu“. Dari mulai mengerjakan tugas kecil seperti mencuci pakaian, memasak, mengasuh anak, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Belum lagi, sang istri juga  harus melayani sang suami di malam harinya. Tradisi inipun berlangsung secara turun-temurun hingga sekarang, hingga memunculkan anggapan di kalangan masyarakat, bahwa hal itu menjadi tugas dan kewajiban seorang istri. Sehingga seorang istripun merasa tertuntut melakukan tugas-tugas tersebut, terlebih bila suaminya menyuruh melakukannya.

Pertanyaan:

a. Bagaimana hukumnya suami membiarkan atau menyuruh istrinya melakukan tugas-tugas, seperti; mencuci, memasak, mengasuh anak dll. Padahal istri melakukannya, karena beranggapan hal itu memang menjadi kewajiban seorang istri? bagaimana pandangan hukum islam terhadap ini?

b. Apakah istri boleh meminta upah atau gaji atas pekerjaan rumah yang ia lakukan, karena hal itu bukan sebagai kewajibannya? bagaimana pandangan fikih atau hukum islamnya?

Jawab: 

a. Memasak, mencuci dan pekerjaan-pekerjaan rumah lainnya menurut pendapat madzhab SyĆ¢fi’i bukan kewajiban istri. Oleh karena itu, suami wajib memberikan penjelasan kepada istrinya, tentang hukum siapa sebenarnya yang berkewajiban melakukan semua itu. Sedangkan menurut pendapat madzhab Hanafi, pekerjaan rumah tangga, meliputi memasak, mencuci dan menyapu rumah, termasuk pelayanan yang wajib diberikan istri pada suaminya.

b. Istri tidak berhak mendapat upah atau gaji atas pekerjan rumah yang telah ia lakukan menurut pandangan fikih.

Referensi:

Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih

Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih

Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih

Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih

Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih
Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak dalam hukum islam,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fikih,Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak menurut pandangan fiqih

Posting Komentar untuk "Yang Berkewajiban Mencuci & Memasak"