Problematika Seorang Pemulung Dalam Islam

Problematika Seorang Pemulung Dalam Islam dan menurut pandangan  fikih fiqih
Di zaman yang serba sulit seperti ini, demi mendapatkan sesuap nasi banyak sekali orang yang rela melakukan pekerjaan yang kurang layak, contoh saja adalah para pemulung banyak kita temui di mana-mana. Mereka mondar-mandir dalam mencari barang yang dapat dijual atau rongsok. Apakah diperbolehkan mengambil barang-barang bekas atau rongsokan tanpa sepengetahuan pemiliknya? Bagaimana pandangan hukum Islamnya?

Jawab: Tidak diperbolehkan, kecuali jika barang tersebut diduga atau di yakini pemiliknya tidak lagi menghiraukannya atau tidak digunakan lagi. 

Referensi:

&    التشريع الجنائي في الإسلام الجزء 4 صحـ : 164 مكتبة الشاملة الإصدار الثاني

اَْلأَشَيْاَءُ الْمَتْرُوْكَةُ هِىَ اْلأُشْيَاءُ الَّتِىْ كَانَتْ مَْلُوْكَةً لِلْغَيْرِ ثُمَّ تَخَلَّى عَنْهَا مَالِكُهَا كَالْمَلاَبِسِ الْمُسْتَهْلِكَةِ وَبَقَايَا الطَّعَامُ وَكَنَاسَةُ الْمَنَازِلِ وَحُكْمُ اْلأُشْيَاءِ الْمَتْرُوْكَةِ هُوَ حُكْمُ اْلأُشْيَاءِ الْمُبَاحَةِ ِلأَنَّ اْلأُشْيَاءَ الْمَتْرُوْكَةَ تُصْبِحُ بِتَرْكِهَا لاَ مَالِكَ لَهَا وَمِلْكُ الشَّيْءِ لِلْغَيْرِ وَاجِبٌ ِلاعْتِبَارِ السَّرِقَةِ اهـ


Posting Komentar untuk "Problematika Seorang Pemulung Dalam Islam"