Meletakkan Pasir Dipinggir Jalan

Meletakkan Pasir Dipinggir Jalan menurut hukum islam, Meletakkan Pasir Dipinggir Jalan dalam pandangan fikih, Meletakkan Pasir Dipinggir Jalan dalam pandangan fiqih
Sebut saja pak Agus yang rumahnya tepat di depannya adalah sebuah jalan. Suatu hari ia membeli bahan bangunan untuk membangun sebuah ruko (rumah toko). Namun mobil yang mengantar pasir ternyata tidak bisa masuk ke halaman rumahnya, sehingga terpaksa pasir diletakkan di pinggir jalan. Apakah tidakan pak Agus meletakkan pasir di pinggir jalan dapat dibenarkan menurut hukum islam/dalam pandangan fikih’?

Jawab: Masih dapat dibenarkan dengan syarat masih menyisakan jalan untuk pengguna jalan.

Referensi: 

&  حاشيتا قليوبي وعميرة الجزء 2 صحـ : 389 مكتبة دار إحياء الكتب العربية

قَوْلُهُ : ( بِمَا يَضُرُّ الْمَارَّةَ ) أَيْ ضَرَرًا دَائِمًا لاَ يُحْتَمَلُ عَادَةً فَيَجُوزُ نَحْوُ عَجْنِ طِينٍ وَنَقْلِ حِجَارَةٍ وَنَحْتِهَا مُدَّةَ الْعِمَارَةِ إذَا تَرَكَ مِنْ الطَّرِيقِ مِقْدَارَ الْمُرُورِ وَيَجُوزُ وُقُوفُ دَابَّةٍ بِقَدْرِ الْحَاجَةِ قَالَ شَيْخُنَا : وَمِنْهُ دَوَابُّ الْمُدَرِّسِيْنَ عَلَى أَبْوَابِ الْمَدَارِسِ وَنَحْوِهَا مُدَّةَ التَّدْرِيْسِ وَنُوْزِعَ فِيهِ وَكُلُّ ذَلِكَ مَشْرُوطٌ بِسَلاَمَةِ الْعَاقِبَةِ فَيَضْمَنُ مَا تَوَلَّدَ مِنْهُ وَأَمَّا دَوَابُّ نَحْوِ الْعَلاَّفِيْنَ عَلَى حَوَانِيْتِهِمْ أَوْ نَحْوِهَا فَيُمْنَعُوْنَ مِنْهُ وَلَوْ بِوَلِيِّ اْلأُمُوْرِ وُجُوْبًا عَلَيْهِ وَمَا تَوَلَّدَ مِنْهُمْ مَضْمُوْنٌ قَطْعًا.


Posting Komentar untuk "Meletakkan Pasir Dipinggir Jalan"