Mungkin karena ingin merasakan suasana yang berbeda, sebagian
masyarakat desa pergi ke kota
untuk melaksanakan shalat Jum’at di masjid Agung. Padahal dengan kepergiannya,
jumlah jama’ah yang melakukan shalat Jum'at di desanya menjadi berkurang.
Apakah yang demikian diperbolehkan?
Jawab: Boleh-boleh saja, asalkan tanpa dirinya jumlah ahli Jum’at di daerahnya
sudah sempurna 40 orang.
Referensi:
& قرة العين بفتاوى إسماعيل الزين صحـ :
84
هَلْ
يَصِحُّ لِشَخْصٍ أَنْ يُصَلِّيَ الْجُمُعَةَ فِي مَسْجِدٍ آخَرَ أَوْلاَ ( اَلْجَوَابُ
) وَاللهُ اَلْمُوَفِّقُ لِلصَّوَابِ -
إلى أن قال - وَلاَ يَجُوْزُ ِلأَحَدٍ أَنْ يَتْرُكَ مَسْجِدَ جُمُعَتِهِ وِيُجَمِّعُ
فِي مَسْجِدٍ آخَرَ إِلاَّ إِذَا كَانَ اَلْعَدَُدُ تَامًّا فِي مَسْجِدِ جُمُعَتِهِ
فَيَجُوْزُ حِيْنَئِذٍ فَإِنْ كَانَ اَلْعَدَدُ لاَيَتِمُّ إِلاَّ بِهِ فَيَحْرُمُ
عَلَيْهِ أَنْ يَذْهَبَ إِلَى مَسْجِدٍ آخَرَ .وَاللهُ أَعْلَمُ اهـ
Posting Komentar untuk "Shalat Jum’at Di Daerah Lain"