Keluar Kota Pada Hari Jum at


Sebut saja mas Ahid, ia seorang pedagang tembakau sukses yang jaringannya lumayan luas. Karena kesuksesannya itu, ia bisa dibilang orang yang super sibuk. ia tidak mengenal waktu dan lelah demi kelancaran bisnisnya. Bahkan, jika panggilan bisnis memaksa harus keluar kota, ia tidak berfikir panjang dan langsung bergegas mempersiapkan keberangkatannya. Bolehkah pada hari Jum'at melakukan safar (bepergian keluar kota) bagi orang yang wajib melaksanaan shalat Jum’at?
Jawab: Tidak boleh, kecuali di tengah perjalanan, ia bisa mengerjakan shalat Jum’at. Hanya saja menurut Imam Râfi’i, jika bepergiannya karena bertujuan melakukan ibadah wajib atau sunah, maka diperbolehkan.
Referensi:

&    حاشيتا قليوبي وعميرة الجزء 1 صحـ : 312 مكتبة دار إحياء الكتب العربية
( وَيَحْرُمُ عَلَى مَنْ لَزِمَتْهُ ) الْجُمُعَةُ بِأَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِهَا ( السَّفَرُ بَعْدَ الزَّوَالِ ) لِتَفْوِيْتِهَا بِهِ ( إِلاَّ أَنْ تُمْكِنَهُ الْجُمُعَةُ فِي طَرِيقِهِ ) أَوْ مَقْصِدِهِ كَمَا فِي الْمُحَرَّرِ وَغَيْرِهِ ( أَوْ يَتَضَرَّرَ بِتَخَلُّفِهِ ) لَهَا ( عَنِ الرُّفْقَةِ ) بِأَنْ يَفُوْتَهُ السَّفَرُ مَعَهُمْ أَوْ يَخَافَ فِي لُحُوقِهِمْ بَعْدَهَا ( وَقَبْلَ الزَّوَالِ كَبَعْدِهِ ) فِي الْحُرْمَةِ ( فِي الْجَدِيدِ ) وَالْقَدِيمُ لاَ لِعَدَمِ دُخُوْلِ وَقْتِ الْجُمُعَةِ وَعُوْرِضَ بِأَنَّهَا مُضَافَةٌ إِلَى الْيَوْمِ وَلِذَلِكَ يَجِبُ السَّعْيُ إلَيْهَا قَبْلَ الزَّوَالِ عَلَى بَعِيْدِ الدَّارِ وَقَيَّدَ التَّشْبِيهَ الْمُفْهِمَ لِلْحُرْمَةِ بِقَوْلِهِ ( إنْ كَانَ سَفَرًا مُبَاحًا ) أَيْ كَالسَّفَرِ لِلتِّجَارَةِ ( وَإِنْ كَانَ طَاعَةً ) وَاجِبًا أَوْ مَنْدُوبًا كَالسَّفَرِ لِلْحَجِّ بِقِسْمَيْهِ ( جَازَ ) قَطْعًا ( قُلْت اْلأَصَحُّ أَنَّ الطَّاعَةَ كَالْمُبَاحِ ) فَيَحْرُمُ فِي الْجَدِيدِ ( وَاَللَّهُ أَعْلَمُ ) اهـ

Posting Komentar untuk "Keluar Kota Pada Hari Jum at"