Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris

Sudah menjadi hal yang biasa ketika para seorang da’i atau seorang ustadz memberikan ceramah yang berhubungan dengan sejarah kenabian atau sejarah wali-wali Allah Swt.. Merekapun menggunakan bahasa daerah setempat dengan ekspresi dan intonasi yang mendramatisir agar lebih mengena kepada masyarakat. Contoh saja ketika seorang da’i atau ustad (panggilan keren sekarang) menjelaskan cerita Nabi Muhammad Saw saat mengetuk pintu langit disaat Isra’ Mi’raj. Beliau menceritakan dengan mengatakan; “Krengkeet-krengkeeet”, yang kesannya pintu tersebut sudah rapuh (jawa; teyengen). Kemudian saat Nabi Saw. ditanya oleh seorang malaikat penjaga pintu, ”Siapa ini?”, maka da’i berkata; “Biasa, bolo dewe coy, mosok wis pangling”. Akhirnya para hadirinpun tertawa mendengar ungkapan da’i atau ustadz tersebut.

Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris

Pertanyaan :

Bolehkah seorang dai atau ustadz menyampaikan pidatonya dengan praktek seperti di atas dengan tujuan supaya lebih mengena di dalam hati para mustami’în?

Jawab: Tidak diperbolehkan, karena praktek di atas terdapat unsur kebohongan dan berpotensi terjadi kesalah pahaman dalam mencerna isi cerita yang sebenarnya.

Referensi:

Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris

Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris

Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris

Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris

Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris
Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris
dai




Posting Komentar untuk "Mimik Para Da’i Supaya Laku Laris"