Di Indonesia, merupakan hal yang biasa jika ada orang yang akan membuat baju, celana, jaz dan sejenisnya. orang akan membeli kain, membuat hal tersebut menggunakan jasa para penjahit. Biasanya memberikan kain yang berukuran lebih. Setelah barang jadi, masih terdapat sisa-sisa potongan kain setelah selesai pembuatan baju. Apakah boleh jika penjahit tersebut mengambil atau memiliki sisa potongan kain?
Jawab: Seharusnya pihak penjahit wajib mengembalikan sisa potongan kain tersebut. Akan tetapi jika ada indikasi kuat bahwa orang yang mempunyai kain tidak membutuhkan lagi, maka boleh dimiliki.
Referensi:
&
حاشيتا قليوبي
وعميرة الجزء
3 صحـ : 79 مكتبة دار
إحياء التراث العربية
قَوْلُهُ ( الرُّجُوعَ فِيْهِ إلَى الْعَادَةِ ) هُوَ
الْمُعْتَمَدُ وَمَتَى وَجَبَ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْتَأْجِرِ وَدَفَعَهُ
لِْلأَجِيْرِ فَإِنْ كَانَ نَحْوَ الصِّبْغِ وَالْخَيْطِ وَالْحِبْرِ مَلَكَهُ بِأَخْذِهِ
وَلَهُ التَّصَرُّفُ فِيْهِ وَإِنْ كَانَ نَحْوَ اللَّبَنِ
وَالْكُحْلِ وَمَاءِ اْلأَرْضِ فَهُوَ بَاقٍ عَلَى مِلْكِهِ كَذَا فِيْ عِبَارَةِ بَعْضِهِمُ
الْوَجْهُ أَنْ يُقَالَ إِنَّ مَا وَجَبَ عَلَى الْمُسْتَأْجِرِ لاَ يَمْلِكُهُ اْلأَجِيْرُ
بِأَخْذِهِ فَيَرُدُّ مَا فَضُلَ مِنْهُ مَا لَمْ يُوجَدْ إِعْرَاضٌ عَنْهُ وَمَا وَجَبَ
عَلَى اْلأَجِيْرِ يَمْلِكُهُ الْمُسْتَأْجِرُ بِوَضْعِهِ فِيْ مِلْكِهِ أَوِ اسْتِعْمَالِهِ
فِيْهِ فَلَوْ دَفَعَ لَهُ نَحْوَ كُحْلٍ لَمْ يَمْلِكْهُ إِلاَّ بِاسْتِعْمَالِهِ
مَا لَمْ يَكُنْ إِعْرَاضٌ كَمَا مَرَّ فَتَأَمَّلْ اهـ
Posting Komentar untuk "Hukum Sisa Kain Jahitan Diambil Penjahit"