Pembayaran Hutang Yang Melebihi Nilai Nominal

Bang Mufid adalah salah satu orang yang dermawan di desanya. Tak heran disaat bang Mufid mengembalikan hutangnya, ia melebihi nominal jumlah hutangnya. Bagaimana hukum membayar hutang dengan nominal yang melebihi jumlah hutangnya? Apakah bagi pihak yang menghutangi boleh menerimanya?

Jawab: Mengembalikan hutang dengan nominal lebih, hukumnya sunah, apabila tanpa syarat. Dan halal, bagi pemberi hutang untuk menerimanya.

Referensi:

 

&  حاشيتا قليوبي وعميرة  الجزء 2 صحـ  : 323 مكتبة دار إحياء الكتب العربية

( فَلَوْ رَدَّ هَكَذَا بِلا شَرْطٍ فَحَسَنٌ ) لِمَا فِي حَدِيثِ مُسْلِمٍ السَّابِقِ إنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً وَفِي الرَّوْضَةِ قَالَ الْمَحَامِلِيُّ وَغَيْرُهُ مِنْ أَصْحَابِنَا يُسْتَحَبُّ لِلْمُسْتَقْرِضِ أَنْ يَرُدَّ أَجْوَدَ مِمَّا أَخَذَ لِلْحَدِيثِ الصَّحِيحِ فِي ذَلِكَ وَلا يُكْرَهُ لِلْمُقْرِضِ أَخْذُ ذَلِكَ اهـ

Posting Komentar untuk "Pembayaran Hutang Yang Melebihi Nilai Nominal"