Dalam etika menshalati mayit, ternyata masih banyak yang
belum mengetahuinya, hal ini akan tampak jelas jika kita tengok realita di masyarakat.
Diantaranya, mengenai posisi imam ketika menshalati mayit, sebab ada sebagian
kalangan yang mengklaim, bahwa antara laki-laki dan perempuan tidak ada bedanya.
Bagaimanakah posisi yang benar ketika menshalati jenazah, baik laki-laki atau
perempuan?
Jawab: Jika
jenazahnya laki-laki, maka imam atau orang yang melaksanakan shalat sendirian,
berada di arah kepala jenazah dan posisi kepalanya mayit di arah kiri imam, maksudnya
kepala mayit berada di arah selatan (jawa; mujur ngidul). Jika jenazah
wanita, maka berada dibagian pantatnya dan posisi kepalanya mayit di arah kanan
imam, maksudnya kepala mayit berada di arah utara (jawa; mujur ngalor).
Referensi:
&حاشية
الجمل الجزء 2 صحـ : 188 مكتبة دار الفكر
وَيَقِفُ نَدْبًا
غَيْرُ مَأْمُوْمٍ مِنْ إمَامٍ وَمُنْفَرِدٍ عِنْدَ رَأْسِ ذَكَرٍ وَعَجُزِ غَيْرِهِ
مِنْ أُنْثَى وَخُنْثَى لِْلاتِّبَاعِ فِي غَيْرِ الْخُنْثَى ( قَوْلُهُ عِنْدَ
رَأْسِ ذَكَرٍ ) أَيْ وَلَوْ صَغِيْرًا وَقَوْلُهُ وَعَجُزِ غَيْرِهِ أَيْ وَلَوْ
صَغِيرَةً وَلاَ يَجْرِيْ هَذَا التَّفْصِيْلُ فِي الْوُقُوْفِ فِي الصَّلاَةِ
عَلَى الْقَبْرِ نَظَرًا لِمَا كَانَ قَبْلُ وَهُوَ حَسَنٌ عَمَلاً بِالسُّنَّةِ
وَإِنِ اسْتَبْعَدَهُ الزَّرْكَشِيُّ اهـ شَرْحُ م ر وَيُضَمُّ لِهَذِهِ
الْقَاعِدَةِ قَاعِدَةٌ أُخْرَى سَيَأْتِي التَّصْرِيْحُ بِهَا فِيْ عِبَارَةِ
الْبَرْمَاوِيِّ وَهِيَ أَنْ يُجْعَلَ مُعْظَمُ الْمَيِّتِ عَنْ يَمِيْنِ
الْمُصَلِّيْ فَحِينَئِذٍ يَكُوْنُ رَأْسُ الذَّكَرِ مِنْ جِهَةِ يَسَارِ
الْمُصَلِّيْ وَاْلأُنْثَى بِالْعََكْسِ اهـ
Posting Komentar untuk "Posisi Mayit Ketika Dishalati"