Ta'limul Muta'allim Part 03 Tentang Keutamaan Ilmu

Ta'limul Muta'allim karya Syekh Az Zarnuji.
Keutamaan Ilmu :
وشرف العلم لايخفى على أحد إذ هو المختص بالإنسانية لأن جميع الخصال سوى العلم يشترك فيها الإنسان وسائر الحيوانات كالشجاعة والجراءة والقوّة والجود والشفقة وغيرها سوى العلم.

kemuliaan ilmu tidak asing bagi semua orang karena ilmu itu khusus dimiliki umat manusia. Adapun selain ilmu, itu bisa dimiliki manusia dan bisa dimiliki binatang. Dengan ilmu pengetahuan.

وبه أظهر الله تعالى فضل آدم عليه السلام على الملائكة، وأمرهم بالسجود له.

dan dengan ilmu Allah Ta’ala memperlihatkan keutamaan Nabi Adam as. di atas para malaikat. Oleh karena itu, malaikat di perintah oleh Allah agar sujud kepada Nabi Adam as.

وإنما شرف العلم بكونه وسيلة الى البرّ والتقوى الذى يستحق بها المرء الكرامة عند الله والسعادة والأبدية، كما قيل لمحمد بن الحسن رحمة الله عليهما شعرا:
تعـلـّم فــإن الـعلـم زيـن لأهــلــه
           وفــضـل وعــنـوان لـكـل المـــحامـد
وكــن مـستـفـيدا كـل يـوم زيـادة
            من العـلم واسـبح فى بحـور الفوائـد
تـفـقـه فإن الـفــقـه أفــضـل قائـد
            الى الــبرّ والتـقـوى وأعـدل قـاصـد
هو العلم الهادى الى سنن الهدى
             هو الحصن ينجى من جميع الشدائد
فـإن فـقيــهـا واحــدا مــتـورّعــا
            أشـدّ عـلى الشـيطـان من ألـف عابد

kemuliaan ilmu adalah karena sebagai perantara (sarana) untuk bertaqwa yang dengan taqwa inilah manusia memperoleh kemuliaan disisi Allah, dan keberuntungan yang abadi. Sebagaimana dikatakan kepasa Muhammad bin Al-Hasan bin Abdullah dalam syair : 
“Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya, keutamaan dan pertanda segala yang terpuji, Jadikan orang yang mencari tambahan ilmu setiap hari,dan berenanglah di lautan ilmu yang berguna.”

Belajarlah ilmu fiqh, karena fiqh adalah penuntun menuju kebaikan dan taqwa dan tujuan yang paling lurus.. Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, yakni jalan petunjuk yang dapat menyelamatkan manusia dari segala mara bahaya. 
karena sesungguhnya orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara’ (menjaga diri dari yang haram) lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu ahli ibadah tapi bukan ahli ilmu.

C. Belajar Ilmu Akhlaq

وكذلك في سائر الأخلاق نحو الجود والبخل والجرأة والتكبّر، والتواضع، والعفة، والأسراف، والتقتير، وغيرها. فإن الكبر والبخل والجبن والإسراف حرام ولايمكن التحرز عنها إلا بعلمها وعلم ما يضادها فيفترض على كل إنسان علمها.

Begitu juga wajib bagi Setiap orang islam mengetahui/mempelajari semua ilmu akhlak seperti sifat murah hati (dermawan), kikir, penakut, pemberani, sombong, rendah hati, menjaga diri dari yang haram, israf (berlebihan), terlalu hemat dan sebagainya. 
Sesungguhnya Sifat sombong, kikir, penakut, israf itu hukumnya haram. Dan tidak mungkin bisa terhindar dari sifat-sifat itu tanpa mengetahui kriteria sifat-sifat tersebut serta mengetahui cara melawaannya. Oleh karena itu orang islam wajib mengetahuinya.

وقد صنف السيد الإمام الأجل الشهيد ناصر الدين أبو القاسم كتابا فى الأخلاق ونعم ما صنف، فيجب على كل مسلم حفظها.

Asy-Syahid Nasyiruddin telah menyusun kitab yang membahas tentang akhlak. Kitab tersebut adah karya terbaik beliau.
Maka setiap orang iskamwajib menjaga akhlaknya.

D. Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari.

وأما حفظ ما يقع فى الأحايين ففرض على سبيل الكفاية، إذا قام البعض فى بلدة سقط عن الباقين، فإن لم يكن فى البلدة من يقوم به اشتركوا جميعا فى المأثم، فيجب على الإمام أن يأمرهم بذلك، ويجبر أهل البلدة على ذلك.

Adapun mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu seperti shalat zenajah dan lain-lain, itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat/daerah sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari kewajiban. Tapi bila di suatu daerah tak ada seorangpun yang mempelajarinya maka seluruh daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib memerintahkan kepada rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut. Pemerintah berhak memaksa mereka untuk mereka untuk melaksanakannya.

قيل: إن العلم ما يقع على نفسه فى جميع الأحوال بمنزلة الطعام لابد لكل واحد من ذلك.
وعلم ما يقع فى الأحايين بمنزلة الدواء يحتاج إليه (فى بعض الأوقات).

Dikatakan bahwa mempelajari ilmu tentang sesuatu yang terjadi pada diri seseorang dalam setiap waktu itu ibarat makanan yang di butuhkan setiap waktu. Sedangkan mempelajari ilmunya sesuaru yang terjadi dalam sebagian waktu saja  itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap orang, dan penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.

وعلم النجوم بمنزلة المرض، فتعلمه حرام، لأنه يضر ولاينفع، والهرب عن قضاء الله تعالى وقدره غير ممكن.

Sedangkan mempelajari ilmu nujum (perbintangan) itu hukumnya haram, karena membahayakan dan tidak bermanfaat karena lari dari ketentuan Allah itu tidak mungkin bisa.
والله اعلم بالصواب.

Posting Komentar untuk "Ta'limul Muta'allim Part 03 Tentang Keutamaan Ilmu"