Tindakan Makmum Ketika Barisan Shaf Penuh


“Buah simalakama” itulah gambaran bagi makmum yang datangnya agak terlambat sementara barisan shaf di depannya sudah penuh. Bagaimana tidak, baginya berjamaah ingin mendapatkan pahala, sementara jika shalat jama’ah dibalakang sendirian, hukumnya makruh yang berdampak tidak mendapatkan fadlilah jamaah. Apa yang harus dilakukan seseorang jika barisan shaf di depannya sudah penuh, sementara untuk membuat barisan shaf baru tidak ada orang lain?
Jawab: Apabila barisan shaf depan masih terdapat tempat kosong, dia sunah menerobos masuk ke dalam barisan shaf. Namun jika shaf depannya rapat, disunahkan menarik jama’ah di depannya untuk membuat barisan shaf baru. Dan bagi jama’ah yang ditarik tersebut sunah ikut mundur.
Referensi:

&حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء 2 صحـ : 136 مكتبة دار الفكر
وَكُرِهَ لِمَأْمُومٍ انْفِرَادٌ عَنْ صَفٍّ مِنْ جِنْسِهِ بَلْ يَدْخُلُ الصَّفَّ إنْ وَجَدَ سَعَةً وَلَهُ أَنْ يَخْرِقَ الصَّفَّ الَّذِي يَلِيْهِ فَمَا فَوْقَهُ إلَيْهَا لِتَقْصِيرِهِمْ بِتَرْكِهَا وَلاَ يَتَقَيَّدُ خَرْقُ الصُّفُوفِ بِصَفَّيْنِ كَمَا زَعَمَهُ بَعْضُهُمْ وَإِنَّمَا يَتَقَيَّدُ بِهِ تَخَطِّي الرِّقَابِ اْلآتِيْ فِي الْجُمُعَةِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ سَعَةً أَحْرَمَ ثُمَّ بَعْدَ إحْرَامِهِ جَرَّ إلَيْهِ شَخْصًا مِنْ الصَّفِّ لِيَصْطَفَّ مَعَهُ وَسُنَّ لِمَجْرُوْرِهِ مُسَاعَدَتُهُ قَوْلُهُ ( مُسَاعَدَتُهُ ) أَيْ لِيَنَالَ مَعَهُ فَضْلَ الْمُعَاوَنَةِ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى مَعَ حُصُولِ ثَوَابِ صَفِّهِ الَّذِيْ كَانَ فِيهِ ِلأَنَّهُ لَمْ يَخْرُجْ مِنْهُ إلاَ لِعُذْرٍ  اهـ حَجّ و س ل

Posting Komentar untuk "Tindakan Makmum Ketika Barisan Shaf Penuh"