Fenomena Shalatnya Penumpang Kereta Api


Menggunakan jasa kereta api merupakan pilihan ekonomis bagi mereka yang ingin bepergian jauh. Kendati demikian, jasa kereta api tersebut tetap saja menyisakan masalah terkait dengan ibadah fardlu bagi mereka yang peduli dengan agamanya. Sebab, ketika hendak bersuci dan melakukan shalat fardlu secara sempurna, para penumpang yang berada di atas kereta terasa sangat kesulitan atau bahkan tidak bisa melakukannya. Sementara jika turun dari kereta, mereka takut ketinggalan. Apakah baginya wajib melaksanakan shalat dalam keadaan semacam di atas?
Jawab: Tetap wajib shalat sebisa mungkin, dalam rangka untuk menghormati waktu shalat. Dan baginya harus meng-qadlâ’-inya.
Referensi:

&المجموع  الجزء 3 صحـ : 223 مكتبة مطبعة المنيرية
( فَرْعٌ ) قَالَ أَصْحَابُنَا وَلَوْ حَضَرَتْ الصَّلاةُ الْمَكْتُوبَةُ وَهُمْ سَائِرُونَ وَخَافَ لَوْ نَزَلَ لِيُصَلِّيَهَا عَلَى الأَرْضِ إلَى الْقِبْلَةِ انْقِطَاعًا عَنْ رُفْقَتِهِ أَوْ خَافَ عَلَى نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ لَمْ يَجُزْ تَرْكُ الصَّلاةِ وَإِخْرَاجُهَا عَنْ وَقْتِهَا بَلْ يُصَلِّيهَا عَلَى الدَّابَّةِ لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ وَتَجِبُ الإِعَادَةُ لأَنَّهُ عُذْرٌ نَادِرٌ هَكَذَا ذَكَر الْمَسْأَلَةَ جَمَاعَةٌ مِنْهُمْ صَاحِبُ التَّهْذِيبِ وَالرَّافِعِيُّ وَقَالَ الْقَاضِي حُسَيْنٌ يُصَلِّي عَلَى الدَّابَّةِ كَمَا ذَكَرْنَا قَالَ وَوُجُوبُ الْإِعَادَةِ يَحْتَمِلُ وَجْهَيْنِ أَحَدَهُمَا لا تَجِبُ كَشِدَّةِ الْخَوْفِ وَالثَّانِي تَجِبُ لأَنَّ هَذَا نَادِرٌ اهـ

Posting Komentar untuk "Fenomena Shalatnya Penumpang Kereta Api"