Sungguh malang
nasib para penumpang bus Harapan Jadi. Pada saat dalam perjalan menuju ke gua Selo
Mangkleng, bus yang mereka tumpangi ditabrak truk dari belakang, sehingga para
penumpang terpental ke aspal dan berguling-guling. Tapi alhamdulillâh, dalam
kecelakaan tersebut tidak ada korban yang meninggal, hanya saja kebanyakan dari
para penumpang mengalami luka-luka. Sekalipun begitu, oleh pihak dokter di
wanti-wanti untuk sementara waktu, luka tersebut jangan sampai terkena air,
biar tidak tambah parah.
Pertanyaan:
a. Bagaimana cara bersucinya
seseorang yang sebagian anggota wudlunya tidak boleh terkena air akibat
luka?
Jawab: Bagian yang terluka, digantikan
dengan tayammum, sementara anggota yang lain, wajib dibasuh sebagaimana biasa.
Supaya anggota yang terluka tidak terkena air, sebaiknya saat membasuh bagian
yang dekat dengan luka, menggunakan potongan kain yang telah dibasahi, kemudian
kain tersebut diperas pelan-pelan, agar tetesannya merata disekeliling anggota
yang terluka. Jika luka terdapat di anggota tayammum, maka anggota yang luka
tersebut, wajib diusap dengan debu. Mengenai pelaksanaan tayammum, harus
dilakukan ketika sudah masuk waktu pembasuhan bagian yang luka. Semisal luka
terdapat pada tangan, maka tayammum dilakukan setelah membasuh wajah. Namun
dalam mandi besar, tayammum dapat dilakukan kapan saja, karena mandi tidak
disyaratkan harus tertib.
Referensi:
&
منهاج
الطالبين بحاشيتي قليوبي وعميرة الجزء 1 صـ : 96 مكتبة دار إحياء الكتب العربية
وَإِذَا
امْتَنَعَ اسْتِعْمَالُهُ أَيْ الْمَاءِ فِي عُضْوٍ إنْ لَمْ يَكُنْ عَلَيْهِ
سَاتِرٌ وَجَبَ التَّيَمُّمُ وَكَذَا غَسْلُ الصَّحِيحِ عَلَى الْمَذْهَبِ - الى
ان قال - وَيَتَلَطَّفُ فِي غَسْلِ الصَّحِيحِ الْمُجَاوِرِ لِلْعَلِيلِ بِوَضْعِ
خِرْقَةٍ مَبْلُولَةٍ بِقُرْبِهِ وَيَتَحَامَلُ عَلَيْهَا لِيَنْغَسِلَ
بِالْمُتَقَاطِرِ مِنْهَا مَا حَوَالَيْهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَسِيلَ إلَيْهِ وَلا
تَرْتِيبَ بَيْنَهُمَا أَيْ بَيْنَ التَّيَمُّمِ وَالْغَسْلِ لِلْجُنُبِ وُجُوبًا
وَالأَوْلَى لَهُ تَقْدِيمُ التَّيَمُّمِ لِيُزِيلَ الْمَاءُ أَثَرَ التُّرَابِ
ذَكَرَهُ فِي شَرْحِ الْمُهَذَّبِ فِي الْجُنُبِ وَنَحْوِهِ فِي الْمُحْدِثِ - الى
ان قال - فَإِنْ كَانَ مَنْ بِهِ الْعِلَّةُ مُحْدِثًا فَالأَصَحُّ اشْتِرَاطُ
التَّيَمُّمِ وَقْتَ غَسْلِ الْعَلِيلِ رِعَايَةً لِتَرْتِيبِ الْوُضُوءِ قَوْلُهُ
( لِيَنْغَسِلَ إلَخْ ) فَهُوَ غَسْلٌ حَقِيقَةً فَإِنْ تَعَذَّرَ غَسْلُهُ غَسْلا
خَفِيفًا كَمَا قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَمَسَّهُ مَاءً بِلا
إفَاضَةٍ وَلا يَكْفِي مَسْحُهُ بِالْمَاءِ اهـ
&
حاشية
البيجوري الجزء الأول صـ : 96 مكتبة دار إحياء الكتب العربية
فإنْ
لَمْ يَكُنْ عَلَيْهِ سَاتِرٌ وَجَبَ عَلَيْهِ التَّيَمُّمُ (قوله وَجَبَ عليه
التَّيَمُّمُ ) اى بَدَلاً عَنْ مَحَلِ الْعِلَّةِ فَاِنْ كَانَتْ فِي مَحَلِ التَّيَمًّمِ
فَلا بُدَّ مِنْ إِمْرَارِ التُرَابِ عَلَى مَحَلِ الْعِلَّةِ مَا أَمْكَنَ اهـ
b. Dan bagaimana pula dengan
bersuci dan shalatnya seseorang yang seluruh anggota badannya dipenuhi dengan
luka?
Jawab: Bagi dia harus melakukan shalat
tanpa bersuci terlebih dahulu, dan setelah sembuh, dia harus mengulanginya.
Referensi:
&
فتاوى
الرملي الجزء 1 صـ : 99 مكتبة الإسلامية
(
سُئِلَ ) عَمَّا لَوْ عَمَّتْ الْجِرَاحَةُ أَعْضَاءَهُ وَعَجَزَ عَنْ
اسْتِعْمَالِ الْمَاءِ وَالتُّرَابِ فَهَلْ يَلْحَقُ بِفَاقِدِ الطَّهُورَيْنِ
حَتَّى تَلْزَمَهُ الإِعَادَةُ أَمْ لا ( فَأَجَابَ ) بِأَنَّهُ يَقْضِي مَا
صَلَّى عَلَى حَالَتِهِ الْمَذْكُورَةِ لأَنَّهُ فَاقِدُ الطَّهُورَيْنِ إذْ
الْفَقْدُ الشَّرْعِيُّ كَالْحِسِّيِّ اهـ
Posting Komentar untuk "Cara Wudlu Orang Yang Sebagian Anggotanya Luka"