Kunjungan Syaikh Hisyam Kamil Ulama Al-Azhar Di Madiun


Madiun, 23/03/2019
Sabtu sore pukul 16.00, di gelar Kajian Ilmiyyah Thoriqiyyah bersama Syaikh Dr. Hisyam Kamil Hamid Musa al-Syafiiy an-Naqsyabandiy Kholidiy
(Ulama Al-Azhar Mesir dan Kholifah Toriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah Mesir) di Pesantren Sulaiman Lebak Ayu Sawahan Madiun.

Syaikh Hisyam Kamil seorang Ulama Al-Azhar, beraqidah Asyairoh, bermadzab Syafi'iy, dan bertoriqoh Naqsyabandiy Kholidiy, muallif kitab kitab Aswaja. Syaikh Hisyam mengambil bai'at Naqsyabandiy Kholidiy dari gurunya Syaikh Ibrahim di Damasqus Syiria. 
Silsilah sanad Syaikh Hisyam dengan Syaikh Kholid Kurdi (pengasas toriqoh naqsyabandiyah kholidiyyah) hanya berjarak 6 orang, artinya sanad toriqoh naqsyabandiy Syaikh Hisyam termasuk sanad tinggi. Syaikh Hisyam pernah berziarah di makam Syaikh Kholid Kurdi di gunung Qosyun Damasqus Syiria.

Ada beberapa poin penting yang bisa kami catat dalam sambutan beliau :

1. Bertoriqoh wajib dibimbing mursyid, kalau tidak ada mursyid, maka mursyid-nya adalah Syaiton. Rosululloh Saw adalah mursyid bagi para sahabatnya. Setelah Rosululloh Saw wafat, maka bimbingan spiritual ini diestafetkan oleh para Ulama Mursyid. Maka tidak heran Rosululloh Saw menyebut ulama adalah pewarisnya, mewarisi ilmu Rosululloh Saw. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Ulama Mursyid adalah " anak Rosululloh " dalam nasab ilmu.

2. Toriqoh Naqsyabandiyah, asal mulanya bernama toriqoh ashidiqiyyah, karena bermuara pada sayyidina Abu Bakar Shiddiq R.A. Pada akhirnya, Toriqoh Naqsyabadiyah dikembangkan oleh Syaikh Bahauddin Naqsyabandiy, yang dimakamkan di Uzbekiztan. 

3. Toriqoh Naqsyabandiy dikenal sebagai toriqohnya para Ulama. Banyak Ulama ulama besar yang lahir dari rahim toriqoh Naqsyabandiyah. Maka dari itu, sebelum bertoriqoh wajib berilmu dulu.

4. Sholawat adalah wasilah tercepat yang menyebabkan terkabulnya doa. Bahkan derajat penghuni surga ditentukan dari seberapa banyak dia bersholawat. Seorang Ulama pernah bermimpi bertemu Imam Syafi'iy. Dalam mimpinya, Imam Syafiiy mengabarkan bahwa kedudukan tinggi yang ia terima berkat memperbanyak membaca sholawat.

5. Karena Sholawat memiliki kedudukan yang mulia, maka para Ulama dahulu berlomba-lomba memperbanyak membaca sholawat. Imam Suyuthi, pengarang tafsir Jalalain rutin membaca sholawat 5000 kali sehari. Imam Sya'roni rutin membaca sholawat 23.000 sehari, sedang gurunya yang bernama Ali al-Khowwas rutin membaca sholawat 20.000 sehari.

6. Qosidah Burdah, memiliki nama lain yaitu Qosidah Baro'ah yang artinya penyembuh. Syair Burdah dikarang oleh Imam Bushiri sebagai bentuk tawassul untuk menyembuhkan penyakit lumpuh yg dideritanya bertahun-tahun. Qosidah burdah inilah yang menyebabkan Imam Bushiri bermimpi bertemu Rosululloh Saw. 

7. Dalam mimpi, Imam Bushiri mendapat hadiah burdah (sorban) langsung dari Rosululloh Saw, sesaat setelah membaca bait syair " Mawlaya Sholli Wasallim Daiman Abadan " di hadapan Rosululloh Saw. Akhirnya, syair Imam Bushiri ini dikenal dengan nama Syair Burdah.

8. Para Ulama biasa membaca syair burdah pada malam senin, dan malam jum'at. Sampai saat ini syair burdah dibaca dan dijadikan wasilah untuk penyembuhan, ijabahnya doa, melancarkan rezeki dll. Maka barangsiapa yang hajatnya ingin dikabulkan dengan cepat, sakitnya disembuhkam dengan cepat, rizkinya dilancarkan maka rutinkanlah membaca Burdah.

Syaikh Hisyam mengijazahkan ijazah sanad Burdah yang bersambung secara berjenjang sampai pada pengarangnya Imam Bushiri. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tahu bahwa syair burdah direkomendasikan dan diriwayatkan oleh para Ulama Ulama Besar, karena faidahnya sangat besar.

9. Syaikh mengakhiri mauidzohnya dengan mengatakan " barang siapa yang membaca syair burdah (lengkap) dan ia merasakan ketenangan, maka ia telah masuk dalam zona " kekasih Allah swt ".

Khoirul Fata
Muwassholah Luar Negeri Jatman Jatim

Posting Komentar untuk "Kunjungan Syaikh Hisyam Kamil Ulama Al-Azhar Di Madiun"