(Kisah Ke) 67. Penunggang Kuda Berjalan Di
Atas Air Membelah Gelombang Samudra
Dalam salah satu peperangan kaum muslimin
berhadapan dengan bangsa selain Arab di era Khalifah Umar Ibn Khottob ada
kekadian yang memperlihatkan sebuah karomah yg liar biasa.
Ketika bala tentara kaum muslimin sampai
di Laut Tigris berhentilah Panglima Perang, Sayyidina Umar ibn Khottob bersama
bala tentaranya.
Beliau berpikir keras bagaimana
menyeberangi lautan Tigris yg bergelombang besar itu bersama ribuan pasukan
kudanya.
Tidak lama kemudian beliau mengeluarkan
suaranya yang nyaring dan lantang. Beliau membaca ayat berikut ini:
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن
تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ كِتَٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan
mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan
waktunya"
(Q.S. Ali Imron [3]:145)
Kemudian beliau membaca basmalah, dan.....
beliau menerobos air lautan itu bersama kudanya. Melihat demikian, semua
pasukan kudanya secara serentak mengikutinya dari belakang, ikut menerobos
berjalan di atas air membelah lautan.
Ketika mulai mendekati musuh, dan musuh
melihat kejadian ini mereka kaget, terperanjat, kagum dan bereteriak:
"Gileeee.... gimana bisa mereka menerobos berjalan di atas air yg
berhelombang begitu besar?"
Akhirnya mereka ketakutan lari tubggang
langgung. Mereka menyerah sebelum berperang.
Kaum muslimin merayakan kemenangan beserta
membawa seambrek _ghonimah_ (rampasan perang).
قصص الصالحين: ٣٠٠ قصة
وقصة من حياة الصالحين؛ دكتور مصطفى مراد؛ ص:٦١
Qobiltu
BalasHapus