Pertanyaan dari mister X
Pertanyaan
Assalamu'alaikum wr. wb.
Kami pasangan suami isteri yang
sudah sah menikah dihadapan wali dan dua saksi serta tercatat sesuai prosedur
KUA yang kami langsungkan kurang lebih dua bulan yang lalu. Dalam soal hubungan
seks atau berhubungan intim tidak ada masalah. Kami biasa melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berhubungan suami istri. Apa lagi hal ini mendapatkan pahala. Namun
ada hal yang menganjal dalam benak saya, bagaimana sebenarnya hukum hubungan intim
selain memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.
Jawaban
Wa'alaikumus salam wr. wb.
Penanya yang budiman, suami dan istri yang semoga selalu
dirahmati Allah swt. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, hal pertama yang
harus dipahami dalam hal ini adalah bahwa seorang suami boleh melakukan
aktivitas seks atau berhubungan suami sitri dengan istrinya kapan saja dan dengan gaya apa saja, kecuali
yang dilarang oleh syara’, seperti menyetubuhi isteri melalui anus.
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ
وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ
الْمُؤْمِنِين
Artinya, “Isteri-isterimu adalah
ladangmu, maka datangilah ladangmu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan
utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang yang beriman,” (QS. Al-Baqarah [2]: 223)
Masalah agama yang berkaitan dengan
aktivitas seksual tidak perlu ditutup-tutupi. Untuk kepentingan hukum,
Rasulullah SAW tidak segan-segan menerangkannya seperti hadits berikut ini.
إنَّ
اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِ مِنْ الْحَقِّ لَا تَأْتُوا النِّسَاءَ فِي أَدْبَارِهِنَّ
Artinya, “Sungguh Allah tidak malu
dalam hal kebenaran. Jangan kalian mendatangi isteri-isteri melalui anus
mereka,”
Atas dasar ini kemudian dirumuskan
bahwa suami boleh menikmati semua kenikmatan dengan isteri kecuali lingkaran di
sekitar anusnya atau melakukan hubungan seks melalui dubur. Adapun selain itu
maka diperbolehkan termasuk suami menjilat alat kelamin istrinya.
Refrensi
الموسوعة
الفقهية
لَمْسُ فَرْجِ الزَّوْجَةِ: اتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى
أَنَّهُ يَجُوزُ لِلزَّوْجِ مَسُّ فَرْجِ
زَوْجَتِهِ. قَال ابْنُ عَابِدِينَ: سَأَل أَبُو يُوسُفَ
أَبَا حَنِيفَةَ عَنِ الرَّجُل يَمَسُّ فَرْجَ امْرَأَتِهِ وَهِيَ تَمَسُّ فَرْجَهُ لِيَتَحَرَّكَ عَلَيْهَا هَل
تَرَى بِذَلِكَ بَأْسًا؟ قَال: لاَ، وَأَرْجُو أَنْ
يَعْظُمَ الأَْجْرُ . وَقَال الْحَطَّابُ: قَدْ رُوِيَ
عَنْ مَالِكٍ أَنَّهُ قَال: لاَ بَأْسَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى الْفَرْجِ
فِي حَال الْجِمَاعِ، وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ: وَيَلْحَسَهُ بِلِسَانِهِ،
وَهُوَ مُبَالَغَةٌ فِي الإِْبَاحَةِ، وَلَيْسَ كَذَلِكَ عَلَى
ظَاهِرِهِ. وَقَال الْفَنَانِيُّ مِنَ الشَّافِعِيَّةِ: يَجُوزُ لِلزَّوْجِ كُل تَمَتُّعٍ مِنْهَا بِمَا سِوَى
حَلْقَةِ دُبُرِهَا، وَلَوْ بِمَصِّ بَظْرِهَا.
وَصَرَّحَ الْحَنَابِلَةُ بِجَوَازِ تَقْبِيل الْفَرْجِ
قَبْل الْجِمَاعِ، وَكَرَاهَتِهِ بَعْدَهُ
Diperbolehkan bagi seorang suami
untuk bersenang-senang dengan istrinya dengan semua model kesenangan (melakukan
semua jenis aktivitas seksual) kecuali lingkaran di sekitar anusnya, walaupun
dengan menghisap klitorisnya.
Refrensi
فتح
المعين ٣ / ٣٨٦
)تتمة(
يجوز
للزوج كل تمتع منها بما سوى حلقة دبرها ولو بمص بظرها أو استمناء بيدها، لا بيده وإن خاف الزنا، خلافا لاحمد، ولا
افتضاض بأصبع
اعانة
الطالبين ٣ / ٣٨٦
(قوله:
ولو بمص بظرها)
أي ولو كان التمتع بمص بظرها فإنه جائز. قال في القاموس:
البظر
- بالضم - الهنة، وسط الشفرة العليا. اه. والهنة هي التي تقطعها الخاتنة من فرج المرأة عند الختان
Hal senada juga dikemukakan oleh
Imam Asbagh, salah seorang ulama dari kalangan madzhab Maliki yang menyatakan
bahwa suami boleh menjilati kemaluan istrinya. Hal ini sebagaimana dikemukakan
al-Qurthubi dalam tafsirnya.
القرطبي،
الجامع لاحكام القرآن ١٢ / ٥١٢
وَقَدْ
قَالَ أَصْبَغُ مِنْ عُلَمَائِنَا: يَجُوزُ لَهُ أَنْ يَلْحَسَهُ بِلِسَانِهِ
Artinya, “Ashbagh salah satu ulama
dari kalangan kami (Madzhab Maliki) telah berpendapat, boleh bagi seorang suami
untuk menjilati kemaluan isteri dengan lidahnya,”
Namun menurut Qadli Abu Ya’la salah
seorang ulama garda terdepan di kalangan madzhab Hanbali berpandangan bahwa
aktivitas tersebut sebaiknya dilakukan sebelum melakukan hubungan badan
(jima’). Demikian sebagaimana keterangan yang terdapat dalam kitab Kasyful
Mukhdirat war Riyadlul Muzhhirat li Syarhi Akhsaril Mukhtasharat yang ditulis
oleh Abdurrahman bin Abdullah al-Ba’ali.
وَقَالَ
( القَاضِي ) : يَجُوزُ تَقْبِيلُ الْفَرْجِ قَبْلَ الْجِمَاعِ وَيُكْرَهُ
بَعْدَهُ
Artinya, “Al-Qadli Abu Ya’la
al-Kabir berkata, boleh mencium vagina isteri sebelum melakukan hubungan badan
dan dimakruhkan setelahnya,” (Lihat Abdurrahman bin Abdullah al-Ba’li
al-Hanbali, Kasyful Mukhdirat, Bairut-Dar al-Basya`ir al-Islamiyyah, 1423
H/2002 M, juz II, halaman 623).
Dan jika suami melakukan oral sex
dan tidak sampai keluar sperma maka tidak diwajibkan mandi
المجموع
على شرح المهذب
قَالَ الشَّافِعِيُّ فِي الْأُمِّ وَالْأَصْحَابُ لَوْ
أَوْلَجَ ذَكَرَهُ فِي فَمِ الْمَرْأَةِ
وَأُذُنِهَا وَإِبِطِهَا وَبَيْنَ أَلْيَتِهَا وَلَمْ يُنْزِلْ
فَلَا غُسْلَ وَنَقَلَ فِيهِ ابْنُ جَرِيرٍ الْإِجْمَاعَ
.
Demikian jawaban singkat yang dapat
kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Bagi para suami, gaulilah
isteri dengan baik dan bersikaplah lembut kepadanya, niscaya isteri akan tambah
sayang kepada anda. Demikian sebaliknya. Para istri juga boleh menikmati
hubungan seksual dengan suaminya di bagian manapun dengan catatan tidak
melanggar ketentuan di atas.
والله
اعلم بالصواب
Assalamualaikum,,salam takdim ustadz,maaf pengertian fantasi sex yang saya tau adalah berhubungan badan dengan istri sambil membayangkan orang lain,klo yang ustadz tulis itu lebih ke gaya dalam berhubungan dengan istri,
BalasHapus