Hukum Jual Tanah Pribadi Yang Ada Kuburannya

Pada suatu ketika ayah Heri meningal dunia, dan supaya anak cucu selalu ingat pada ayahnya itu. Akhirnya, pihak keluarga sepakat untuk menguburkan sang ayah di sebagian pekarangannya. Setelah jelang beberapa hari, ternyata ada salah satu keluarga yang terserang penyakit yang cukup parah dan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Sehingga Heri dengan sangat terpaksa harus menpenjual tanah yang terdapat kuburan ayahnya itu. Bagaimana hukum menjual tanah yang terdapat kuburannya? Jika sah, apakah pihak pembeli berhak untuk menuntut pembongkaran kuburan tersebut?

Jawab: Hukumnya sah, dan si pembeli tidak berhak menuntut untuk membongkar. Namun dia punya hak untuk komplain (khiyâr), jika pada waktu transaksi dia tidak tahu.  

Referensi:  

&  حاشية الجمل الجزء 3 صحـ : 463 مكتبة دار الفكر

( فَرْعٌ ) ذَكَرُوا فِي بَابِ الْجَنَائِزِ أَنَّهُ لَوْ بَاعَ الأَرْضَ الْمَدْفُونَ فِيهَا الْمَيِّتُ صَحَّ وَلِلْمُشْتَرِي الْخِيَارُ إنْ جَهِلَ وَإِذَا بَلِيَ الْمَيِّتُ اسْتَحَقَّ مَكَانَهُ كَمَا فِي مُغْرِسِ الشَّجَرَةِ الْمُسْتَحِقَّةِ الإِبْقَاءِ قَالَ م ر فَقَوْلُ مَنْ قَالَ إنَّ مِنْ أَنْوَاعِ الْحَجْرِ الْحَجْرُ عَلَى مَالِكِ الأَرْضِ الَّتِي بِهَا مَيِّتٌ مَدْفُونٌ يُحْمَلُ عَلَى مَا إذَا أَرَادَ بَيْعَ نَفْسِ الْقَبْرِ اهـ

&  شرح الوجيز الجزء 5 صحـ : 201 مكتبة الشاملة الإصدار الثاني

وَلَوْ تَوَافَقُوْا عَلَي دَفْنِ الْمَيِّتِ فِي مِلْكِهِ ثُمَّ بَاعُوْهُ لَمْ يَكُنْ لِلْمُبْتَاعِ نَقَلُهُ وَلَهُ الْخِيَارُ إِنْ كَانَ جَاهِلا بِهِ ثُمَّ لَوِ اتَّفَقَ نَقْلَهُ أَوْ بَلِيَ كَانَ الْمَوْضِعُ لِلْبَائِعِيْنَ أَوِ الْمُشْتَرِى فِيْهِ وَجْهَانِ سَيَأْتِي فِي الْبَيْعِ نَظَائِرُهَا  اهـ

Posting Komentar untuk "Hukum Jual Tanah Pribadi Yang Ada Kuburannya"