Menjawab Shalawat Sang Khatib Ketika Khutbah

Disaat khutbah Jum’at berlangsung, para jama’ah disunahkan untuk diam mendengarkan pesan khutbah. Namun sering kita mendengar beberapa ungkapan, yang menganjurkan untuk membaca shalawat Nabi Saw. dan taraddli (رَضِيَ اللهُ عَنْه ُ ) dari sebagian khutbah yang dibacakan oleh khâtib. Apa hukumnya menjawab shalawat Nabi Saw. dan taraddli dari khutbahnya khâtib bagi para jama’ah, padahal dianjurkan untuk diam?

Jawab: Bagi para jama’ah yang mendengarkan shalawat Nabi Saw. dan taraddli, lebih utama menjawab dari pada diam.

Referensi:

&    بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي صحـ : 137 مكتبة دار الفكر

فَائِدَةٌ يَنْبَغِي لِسَامِعِ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِِِيِّ أَوْ التَّرَضِّيْ عَنِ الصَّحَابَةِ حَالَ الْخُطْبَةِ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى النَّبِيِّ وَيَتَرَضَّى عَنْهُمْ فَهُوَ أَفْضَلُ مِنَ اْلإِنْصَاتِ وَقَدْ أَوْجَبَ جَمْعٌ اَلصَّلاَةَ عَلَيْهِ كُلَّمَا ذُكِرَ اهـ تَجْرِيْدُ الْمُزَجَّدِ اهـ

Berbagi :