Sebut saja mas Polo, Ia seorang yang dijuluki dengan raja
kentut. Ia mampu ngentut dengan berbagai macam model, mulai dari suara yang
keras memanjang, terputus-putus bahkan yang nyaris tak terdengarpun Ia bisa
melakukannya. Pada suatu ketika, di tengah-tengah melakukan shalat, Ia merasa
ada yang mau keluar dari perutnya (kentut). Karena dia sedang shalat, akhirnya
dia menahan sampai shalatnya selesai. Apa hukum menahan kentut pada saat mau melakukan
shalat?
BACA JUGA
200 lebih Tanya Jawab Fikih Shalat
Jawab:
Makruh, jika hendak melakukan shalat. Apabila dalam keadaan shalat, menahan
kentut hukumnya wajib, karena membatalkan fardlu hukumnya haram.
Referensi:
&فتح
المعين هامش إعانة الطالبين الجزء 1 صحـ : 226 مكتبة دار الفكر)
(وَ)
كُرِهَ (صَلاَةٌ بِمُدَافَعَةِ حَدَثٍ) كَبَوْلٍ وَغَائِطٍ وَرِيْحٍ لِلْخَبَرِ اْلآتِيْ
وَِلأَنَّهَا تُخِلُّ بِالْخُشُوْعِ بَلْ قَالَ جَمْعٌ إِنْ ذَهَبَ بِهَا بَطَلَتْ
وَيُسَنُّ لَهُ تَفْرِيْغُ نَفْسِهِ قَبْلَ الصَّلاَةِ وَإِنْ فَاتَتِ الْجَمَاعَةُ
وَلَيْسَ لَهُ الْخُرُوْجُ مِنَ الْفَرْضِ إِذَا طَرَأَتْ لَهُ فِيْهِ وَلاَ تَأْخِيْرُهُ
إِذَا ضَاقَ وَقْتُهُ وَالْعِبْرَةُ فِي كَرَاهَةِ ذَلِكَ بِوُجُوْدِهَا عِنْدَ
التَّحَرُّمِ .وَيَنْبَغِيْ أَنْ يُلْحَقَ بِهِ مَا لَوْ عَرَضَتْ لَهُ قَبْلَ التَّحَرُّمِ
فَزَالَتْ وَعَلِمَ مِنْ عَادَتِهِ أَنَّهَا تَعُوْدُ إِلَيْهِ فِي الصَّلاَةِ (قَوْلُهُ
بَلْ قَالَ جَمْعٌ إِلَخْ) عِبَارَةُ الْمُغْنِيْ وَنَقَلَ عَنِ الْقَاضِي حُسَيْنٍ
أَنَّهُ قَالَ إِذَا انْتَهَى بِهِ مُدَافَعَةُ اْلاَخْبَثَيْنِ إِلَى أَنْ يَذْهَبَ
خُشُوعُهُ لَمْ تَصِحَّ صَلاَتُهُ اهـ
Posting Komentar untuk "Shalat Sambil Menahan Kentut"