Entah dengan alasan apa (mungkin karena tidak pernah mengaji),
kebanyakan saat membaca Fatihah dalam shalat, huruf Dlad diganti dengan
huruf Dza’. Apakah hal tersebut dapat membatalkan shalat?
Jawab:
Menurut pendapatnya al-Fakhrûr ar-Râzi tidak batal, karena sulitnya membedakan
kedua huruf tersebut.
Referensi:
&بغية
المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي صحـ : 67 مكتبة دار الفكر
( مَسْأَلَةُ ب ) لَوْ أَبْدَلَ الضَّادَ ظَاءً فِي الْفَاتِحَةِ بَطَلَتْ
صَلاَتُهُ فِي اْلأَصَحِّ وَمُقَابِلُهُ وَجْهٌ قَوِيٌّ يَجُوْزُ تَقْلِيْدُهُ أَنَّهَا
لاَ تَبْطُلُ لِعُسْرِ التَّمْيِيْزِ بَيْنَهُمَا وَفِي تَفْسِيْرِ الْفَخْرِ الرَّازِيِّ
تَجُوْزُ الْقِرَاءَةُ بِإِبْدَالِ الضَّادَ ظَاءً لِتَشَابُهِهِمَا وَهَذَا يُخَفِّفُ
عَنِ الْعَوَامِّ وَيُوْجِبُ عَدَمَ التَّشْدِيْدِ وَالتَّنَطُّعِ عَلَيْهِمْ اهـ
Posting Komentar untuk "Penggantian Huruf Dalam Al-Fatihah Dalam Shalat"