Penyakit
ambeyen sangat mengganggu aktivitas penderitanya sehari-hari. Bahkan untuk duduk
saja tidak bisa. Lebih-lebih jika penyakit tersebut sudah parah. Menurut cerita
rakyat, awal mula penyakit itu terjadi jika seseorang kebanyakan duduk dan
kurang minum air putih. Kalau sudah parah, terkadang sampai keluar semacam cairan
dari anus. Apakah cairan yang keluar akibat sakit ambeyen dihukumi najis?
Jawab: Najis tapi
di-ma'fu.
Referensi:
&
فتح
المعين متن إعانة الطالبين الجزء 1 صحـ : 104 مكتبة دار الفكر
وَأَفْتَى شَيْخُنَا
بِالْعَفْوِ عَنْ رُطُوْبَةِ الْبَاسُوْرِ لِمُبْتَلًى بِهَا ( قَوْلُهُ وَأَفْتَى
شَيْخُنَا بِالْعَفْوِ عَنْ رُطُوْبَةِ الْبَاسُوْرِ ) أَيْ فَهِيَ نَجَسَةٌ مَعْفُوٌّ
عَنْهَا وَالْمُرَادُ بِهَا مَا يَخْرُجُ مِنْ دَمٍّ وَنَحْوِهِ اهـ
Posting Komentar untuk "Status Hukum Cairan Yang Keluar Dari Anus"