Niat Mandi Besar Hanya Nawaitu Al-Ghusla


Niat dalam Wudlu dicukupkan dengan ungkapan “Nawaitu al-Wudlûa” (Saya niat berwudlu). Apakah niat mandi juga dicukupkan dengan ungkapan “Nawaitu al-Ghusla” (Saya niat mandi)?
Jawab: Belum cukup, selama tidak mengucapkan ungkapan “Menghilangkan hadats besar” ( رفع الحدث الأكبر ), karena mandi bisa berbentuk ibadah dan rutinitas keseharian, sehingga butuh niat yang membedakannya, lain halnya dengan wudlu.
Referensi:

&حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء 1 صحـ : 240 مكتبة دار الفكر
أَمَّا إذَا نَوَى الْغُسْلَ فَقَطْ فَإِنَّهُ لاَ يَكْفِيْ وَتَقَدَّمَ الْفَرْقُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْوُضُوْءِ فِي فَصْلِهِ قَوْلُهُ ( وَتَقَدَّمَ الْفَرْقُ ) وَهُوَ أَنَّ الْغُسْلَ يَكُوْنُ عِبَادَةً وَعَادَةً بِخِِلاَفِ الْوُضُوْءِ فَإِنَّهُ ِلاَ يَكُونُ إِلاَ عِبَادَةً اهـ

Posting Komentar untuk "Niat Mandi Besar Hanya Nawaitu Al-Ghusla"