Kriteria Sakit Yang Memperbolehkan Tayammum

Islam datang sebagai satu-satunya konsep yang mampu menyeimbangkan putaran kehidupan ini. Baik dalam hal ritual ibadah, maupun dalam berinteraksi dengan sesama. Dia datang tidak melupakan dunia demi menggapai akhirat, begitu juga sebaliknya. Hal ini dapat kita rasakan pada saat sedang sakit, maka bagi mereka yang menderita sakit, dalam Islam mendapat dispensasi, yakni diantaranya boleh bertayammum (bersuci dengan debu sebagai pengganti dari wudlu dalam keadaan tertentu).  Apa kriteria sakit yang diperbolehkan tayammum?
Baca Juga 200 lebih tanya jawab fikih bersuci/wudlu
Jawab:
@ Sakit yang menghawatirkan (al-marod al-makhûf) yaitu, sakit yang mengakibatkan kematian, hilangnya anggota tubuh atau fungsinya ketika terkena air, atau sakit yang belum sampai taraf makhûf. Namun ketika terkena air, akan menjadi peyakit makhûf. Jenis penyakit ini memperbolehkan tayammum menurut konsensus ulama’.
@Sakit yang ketika terkena air akan bertambah parah, bertambah lama masa sembuhnya atau khawatir akan membekas pada anggota tubuh yang terlihat saat melaksanakan aktifitas, seperti; wajah dan kedua tangan. Jenis penyakit ini memperbolehkan tayammum menurut pendapat yang kuat     ( الرَّاجِحُ ).
Referensi :

&    كفاية الأخيار في حل غاية الاختصار الجزء 1 صحـ : 52 مكتبة دار إحياء الكتب العربية
وَأَمَّا الْمَرَضُ فَهُوَ عَلَى ثَلاَثَةِ أَقْسَامٍ اْلأَوَّلُ أَنْ يَخَافَ مَعَهُ بِالْوُضُوْءِ فَوْتَ الرُّوْحِ أَوْ فَوْتَ عُضْوٍ أَوْ فَوْتَ مَنْفَعَةِ الْعُضْوِ وَيُلْحَقُ بِذَلِكَ مَا إِذَا كَانَ بِهِ مَرَضٌ غَيْرُ مَخُوْفٍ إِلاَّ أَنَّهُ يُخَافُ مِنِ اسْتِعْمَالِ الْمَاءِ أَنْ يَصِيْرَ مَرَضاً مَخُوْفاً فَيُبَاحُ لَهُ التَّيَمُّمُ اَلْقِسْمُ الثَّانِي أَنْ يَخَافَ زِيَادَةَ الْعِلَّةِ وَهُوَ كَثْرَةُ اْلأَلَمِ وَإِنْ لَمْ تَزِدِ الْمُدَّةُ أَوْ يَخَافَ بَطْءَ الْبُرْءِ وَهُوَ طُوْلُ مُدَّةِ الْمَرَضِ وَإِنْ لَمْ يَزِدْ اْلأَلَمُ أَوْ يَخَافَ شِدَّةَ الضَّنَى وَهُوَ الْمَرَضُ الْمُدْنِفُ الَّذِي يَجْعَلَهُ ضَنًى أَوْ يَخَافَ حُصُوْلَ شَيْنٍ قَبِيْحٍ كَالسَّوَادِ عَلَى عُضْوٍ ظَاهِرٍ كَالْوَجْهِ وَغَيْرِهِ مِمَّا يَبْدُوْ عِنْدَ الْمِهْنَةِ وَهِيَ الْخِدْمَةُ وَفِي جَمِيْعِ هَذِهِ الصُّوَرِ خِلاَفٌ مُنْتَشِرٌ وَالرَّاجِحُ جَوَازُ التَّيَمُّمِ الْقِسْمُ الثَّالِثُ أَنْ يَخَافَ شَيْئاً يَسِيْراً كَأَثَرِ الْجُدْرِيِّ أَوْ سَوَاداً قَلِيْلاً أَوْ يَخَافَ شَيْئاً قَبٍيْحاً عَلَى غَيْرِ اْلأَعْضَاءِ الظَّاهِرَةِ أَوْ يَكُوْنَ بِهِ مَرَضٌ لاَ يَخَافُ مِنِ اسْتِعْمَالِ الْمَاءِ مَعَهُ مَحْذُوْراً فِي الْعَاقِبَةِ وَإِنْ تَأَلَّمَ فِي الْحَالِ كَجَرَاحَةٍ أَوْ بَرَدٍ أَوْ حَرٍّ فَلاَ يَجُوْزُ التَّيَمُّمُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا بِلاَ خِلاَفٍ وَاللهُ أَعْلَمُ اهـ

Posting Komentar untuk "Kriteria Sakit Yang Memperbolehkan Tayammum"