Hadits Masalah Kewanitaan


Khodimul group Mihrob Sibawaih
Simbah Agus
Bismillah, ilaa hadzroti mbah timidzi, moga ngaji kitabnya jadikan Rahmat Allah turun. Untuk semua yg ikhlas berbagi ilmu (PEMBERI MATERI KITAB )semoga jadi amal jariah manfaat dunia akhirat, teman  saya warih firdausi smoga ditempatkan yang terbaik. Orang tua, keluarga dan anak turunku semoga selalu dalam naungan rahmadNya ilaa yaumil qiyamah wa husnul khotimah .
Alfaatihah:  
          
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1) اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5) اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)  

Hadits Wanita yang Mengalami Istihadhah

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ وَعَبْدَةُ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ الصَّلَاةَ قَالَ لَا إِنَّمَا ذَلِكَ عِرْقٌ وَلَيْسَتْ بِالْحَيْضَةِ فَإِذَا أَقْبَلَتْ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّي قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ فِي حَدِيثِهِ وَقَالَ تَوَضَّئِي لِكُلِّ صَلَاةٍ حَتَّى يَجِيءَ ذَلِكَ الْوَقْتُ


125. Hannad menceritakan kepada kami, Waki', Abdah, dan Abu Muaawiyah menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah, dia berkata, "Fatimah binti Abu Hubaisy datang kepada Nabi SAW lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang wanita yang keluar darah istihadhah maka aku tidak suci. Lalu apakah aku meninggalkan shalat?' Beliau bersabda, 'Tidak, hal itu hanya darah penyakit, bukan haid. Apabila haid datang, maka tinggalkanlah shalat. Tetapi apabila haid berlalu, maka cucilah darah darimu (mandilah) dan shalatlah!'" Abu Mua'wiyah berkata (dalam haditsnya), '"Dan beliau bersabda, 'Wudhulah untuk setiap kali shalat hingga waktu datang'. " Shahih: Ibnu Majah (621) dan Muttafaq 'alaih

Abu Isa berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Ummu Salamah dan hadits Aisyah yang derajatnya hasan shahih." Itulah pendapat sebagian besar ulama dari kalangan sahabat Nabi SAW dan tabiin. Sufyan Ats-Tsauri, Malik, Ibnu Al Mubarak, dan Asy-Syafi'i juga berpendapat demikian, mereka berkata, "Jika wanita yang istihadhah melampaui hari-hari haidnya, maka hendaklah ia mandi dan berwudhu setiap kali shalat."

Hadits Wanita yang Mengalami Istihadhah Berwudhu Setiap Kali Shalat

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي الْيَقْظَانِ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي الْمُسْتَحَاضَةِ تَدَعُ الصَّلَاةَ أَيَّامَ أَقْرَائِهَا الَّتِي كَانَتْ تَحِيضُ فِيهَا ثُمَّ تَغْتَسِلُ وَتَتَوَضَّأُ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ وَتَصُومُ وَتُصَلِّي

126. Qutaibah menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Abu Al Yaqzhan, dari Adi bin Tsabit, dari kakeknya, dari Nabi SAW: Beliau bersabda mengenai wanita yang mengalami istihadhah, "Ia meninggalkan shalat pada hari-hari haidnya yang biasa padanya dia haid, kemudian ia mandi dan wudhu setiap shalat, ia berpuasa dan shalat. " Shahih: Ibnu Majah (625)

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا شُرَيْكٌ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ


127. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Syuraik menceritakan kepada kami ... seperti itu dengan disertai artinya.

Abu Isa berkata, "Hadits ini diriwayatkan sendirian oleh Syarik -tidak bersama Abu Al Yaqzhan-." Ia berkata, "Aku bertanya kepada Muhammad tentang hadits ini, 'Adi bin Tsabit dari ayahnya, dari kakeknya, siapakah nama kakeknya?' Ternyata Muhammad tidak mengetahui namanya. Aku menyebutkan kepada Muhammad tentang perkataan Yahya bin Ma'in bahwa namanya adalah Dinar maka ia tidak bersedia dengannya. Ahmad dan Ishaq berkata tentang wanita yang mengalami istihadhah, "Jika ia mandi untuk setiap shalat, maka itu adalah sikap hati-hati darinya. Jika ia berwudhu pada tiap shalat, maka wudhu itu cukup baginya. Jika wanita itu mengumpulkan dua shalat dengan satu kali mandi, maka itu juga cukup baginya."

Hadits Menggabungkan Antara Dua Shalat dengan Satu Kali Mandi bagi Wanita yang Mengalami Istihadhah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامَرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ طَلْحَةَ عَنْ عَمِّهِ عِمْرَانَ بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أُمِّهِ حَمْنَةَ بِنْتِ جَحْشٍ قَالَتْ كُنْتُ أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَثِيرَةً شَدِيدَةً فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْتَفْتِيهِ وَأُخْبِرُهُ فَوَجَدْتُهُ فِي بَيْتِ أُخْتِي زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَثِيرَةً شَدِيدَةً فَمَا تَأْمُرُنِي فِيهَا قَدْ مَنَعَتْنِي الصِّيَامَ وَالصَّلَاةَ قَالَ أَنْعَتُ لَكِ الْكُرْسُفَ فَإِنَّهُ يُذْهِبُ الدَّمَ قَالَتْ هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَتَلَجَّمِي قَالَتْ هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَاتَّخِذِي ثَوْبًا قَالَتْ هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ إِنَّمَا أَثُجُّ ثَجًّا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَآمُرُكِ بِأَمْرَيْنِ أَيَّهُمَا صَنَعْتِ أَجْزَأَ عَنْكِ فَإِنْ قَوِيتِ عَلَيْهِمَا فَأَنْتِ أَعْلَمُ فَقَالَ إِنَّمَا هِيَ رَكْضَةٌ مِنْ الشَّيْطَانِ فَتَحَيَّضِي سِتَّةَ أَيَّامٍ أَوْ سَبْعَةَ أَيَّامٍ فِي عِلْمِ اللَّهِ ثُمَّ اغْتَسِلِي فَإِذَا رَأَيْتِ أَنَّكِ قَدْ طَهُرْتِ وَاسْتَنْقَأْتِ فَصَلِّي أَرْبَعًا وَعِشْرِينَ لَيْلَةً أَوْ ثَلَاثًا وَعِشْرِينَ لَيْلَةً وَأَيَّامَهَا وَصُومِي وَصَلِّي فَإِنَّ ذَلِكِ يُجْزِئُكِ وَكَذَلِكِ فَافْعَلِي كَمَا تَحِيضُ النِّسَاءُ وَكَمَا يَطْهُرْنَ لِمِيقَاتِ حَيْضِهِنَّ وَطُهْرِهِنَّ فَإِنْ قَوِيتِ عَلَى أَنْ تُؤَخِّرِي الظُّهْرَ وَتُعَجِّلِي الْعَصْرَ ثُمَّ تَغْتَسِلِينَ حِينَ تَطْهُرِينَ وَتُصَلِّينَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا ثُمَّ تُؤَخِّرِينَ الْمَغْرِبَ وَتُعَجِّلِينَ الْعِشَاءَ ثُمَّ تَغْتَسِلِينَ وَتَجْمَعِينَ بَيْنَ الصَّلَاتَيْنِ فَافْعَلِي وَتَغْتَسِلِينَ مَعَ الصُّبْحِ وَتُصَلِّينَ وَكَذَلِكِ فَافْعَلِي وَصُومِي إِنْ قَوِيتِ عَلَى ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ أَعْجَبُ الْأَمْرَيْنِ إِلَيَّ

128. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abu Amir Al Aqadi menceritakan kepada kami, Zuhair bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil, dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah, dari pamannya -Imran bin Thalhah- dari ibunya -Hamnah binti Jahsy- ia berkata, "Aku banyak mengeluarkan darah istihadhah. Lalu aku datang kepada Nabi SAW untuk meminta fatwa dan memberitahukan


Hadits Mandi Pada Setiap Shalat bagi Wanita yang Sedang Istihadhah

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ اسْتَفْتَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ ابْنَةُ جَحْشٍ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ الصَّلَاةَ فَقَالَ لَا إِنَّمَا ذَلِكَ عِرْقٌ فَاغْتَسِلِي ثُمَّ صَلِّي فَكَانَتْ تَغْتَسِلُ لِكُلِّ صَلَاةٍ


129. Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata,"Ummu Habibah binti Jahsy memohonfatwa kepada Rasulullah SAW, ia berkata, 'Sesungguhnya aku mengalami istihadhah, sehingga aku tidak suci. Apakah aku harus meninggalkan shalat?' Maka Nabi bersabda, 'Tidak, itu darah penyakit, maka mandilah dan shalatlah!' Maka dia (Ummu Habibah) selalu mandi pada setiap (akan melaksanakan -ed) shalat. " Shahih: Ibnu Majah (626) dan Muttafaq 'alaih

Qutaibah berkata, "Al-Laits berkata, 'Ibnu Syihab tidak menyebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan Ummu Habibah untuk mandi pada setiap shalat, tetapi mandi merupakan kebiasaan yang dia lakukan'." Abu Isa berkata, "Hadits ini diriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Amrah, dari Aisyah, ia berkata, "Ummu Habibah binti Jahsy mohon fatwa kepada Rasulullah SAW." Sebagian ulama berkata, "Wanita yang sedang istihadhah mandi pada setiap kali mengerjakan shalat." Al Auza'i meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Urwah dan Amrah, dan dari Aisyah.

Hadits Wanita yang Haid Tidak Mengqadha' Shalat

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مُعَاذَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَتَقْضِي إِحْدَانَا صَلَاتَهَا أَيَّامَ مَحِيضِهَا فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قَدْ كَانَتْ إِحْدَانَا تَحِيضُ فَلَا تُؤْمَرُ بِقَضَاءٍ

130. Qutaibah menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Abu Qailabah, dari Muadzah: Seorang wanita bertanya kepada Aisyah, "Apakah salah seorang dari kita mengqadha' shalatnya karena haid?" Aisyah berkata, "Apakah kamu Haruriyah? (Bagian dari kaum Khawarij yang telah membunuh Ali bin Abu Thalib di daerah Haruriyah -ed) Salah seorang dari kita selalu haid (tiap bulan) dan kita tidak diperintah untuk mengqadhanya. " Shahih: Ibnu Majah (631) dan Muttafaq 'alaih

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Diriwayatkan dari Aisyah, dari jalur lain; bahwa wanita yang sedang haid tidak mengqadha" shalat. Itu adalah pendapat umum dari para fuqaha; tidak ada perbedaan pendapat di kalangan mereka bahwa wanita yang haid mengqadha puasa, namun tidak mengqadha shalat."


Posting Komentar untuk "Hadits Masalah Kewanitaan"