Generasi Muda NU Harus Melek Teknologi


Ukiran prestasi untuk nu.or.id (mabruk alfa mabruk). Dengan mengedepankan tawasuth, tawazun, tasamuh serta i'tidal dalam berdakwah, hingga saat ini ratingnya sudah lebih unggul dari website yang beridiologi transnasional, memberikan semangat tersendiri bagi Generasi Muda NU untuk terus berkarya untuk tetap berjuang dalam mempertahankan Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama'ah An Nahdliyyah.



Namun disisi lain, melihat realita dunia website yang menjaga idiologi aswaja dibandingkan dengan situ-situs yang mengusung idiologi transnasional masih sangan jauh yakni 20:80, seperti yang dilansir oleh suaraislam.co dengan pemaparan sebagai barikut : " Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya melakukan penelitian terkait penyebaran radikalisme di internet. Ditemukan bahwa sebanyak 80 persen website Islam menyebarkan paham tersebut. Penelitian kami 80 persen website Islam dikuasai kelompok-kelompok radikal. Hanya 20 persen yang berada di bawah Islam yang dikenal moderat. Itu pun juga paling malas melayani umat dibandingkan yang 80 persen,” tutur Nasaruddin di Kantor Nasaruddin Umar Office ( NUO), Cilandak,Jakarta Selatan, Sabtu (26/1). Menurut Nasaruddin, 80 persen website yang dikelola kelompok radikal lebih aktif berinteraksi dengan para pengakses alias netizen. "
Selengkapnya bisa dilihat di sini

Dengan suguhan fakta dan realita yang begitu fantastis, apakah kita sebagai Generasi Muda NU lantas diam, berpangku tangan dan menyerah sebelum perang???

Tentunya tidak, sebagai Generasi Muda NU yang berbekal semangat Alfiyyah :
"لا أقعد الجبن عن الهيجاء ... ولو توالت زمر الأعداء"

Dan disertai berbagai fan ilmu lainnya, serta didukung sanad keilmuan yang bersambung sampai Rosulullah tentunya tidak boleh goyah atau bahkan minder dengan fakta yang ada, justru harus lebih semangat dalam menegakkan kebenaran dan menghilangkan kebathilan
إحقاق الحق، وإبطال الباطل


Ada hal yang menarik yang perlu kita kaji lebih dalam, yang tentunya dengan penelusuran Al qur'an fan Al Hadits
1. Al qur'an Al Baqarah : 249

(فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ)

Artinya : 
Maka ketika Thalut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thalut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

2. Sunan Al Kubro Lil Baihaqi nomer hadits 12758 

السنن الكبرى للبيهقي ٦ / ٤٩٧ رقم الحديث ١٢٧٥٨
أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الرُّوذْبَارِيُّ , أنا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ , ثنا أَبُو دَاوُدَ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحٍ , ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ وَهْبٍ , ثنا حُيَيٌّ , عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ , عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو , أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ بَدْرٍ فِي ثَلَاثِمِائَةٍوَخَمْسَةَ عَشَرَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " اللهُمَّ إِنَّهُمْ حُفَاةٌ فَاحْمِلْهُمُ، اللهُمَّ إِنَّهُمْ عُرَاةٌ فَاكْسُهُمُ، اللهُمَّ إِنَّهُمْ جِيَاعٌ فَأَشْبِعْهُمْ " فَفَتَحَ اللهُ لَهُ يَوْمَ بَدْرٍ، فَانْقَلَبُوا حِينَ انْقَلَبُوا وَمَا مِنْهُمْ رَجُلٌ إِلَّا قَدْ رَجَعَ بِجَمَلٍ أَوْ جَمَلَيْنِ، وَاكْتَسَوْا وَشَبِعُوا

Dalam keterangan hadits di atas menggambarkan secara kongkrit tentang kondisi pada saat perang badar, dimana jumlah musuh tiga kali lipat dari jumlah kaum muslimin. Dimana tentara Nabi hanya berjumlah 315an sedangkan musuh berjumlah ribuan. Dengan dukungan doa Rasul, maka Allah memberikan kemenangan di pihaknya tanpa memandang berapa jumlah pasukannya.

Dengan sedikit menengok kebelakang, dua bukti baik dari Al qur'an atau Al Hadits di atas menunjukkan bahwa sejarah juga mencatat tentang kemenangan kelompok minoritas sebagai wahana untuk menggelorakan semangat Generasi Muda NU untuk selalu berdoa disertai ikhtiyar yang konkrit dalam menegakkan ajaran islam Ala Ahlus Sunnah Wal Jama'ah An Nahdliyyah

Berhusnudh dhon bahwa Allah akan menolong tentaraNYA dalam mewujudkan An Nahdloh Ats Tsaniyyah di era milenial dengan ruang lingkup digital.


Posting Komentar untuk "Generasi Muda NU Harus Melek Teknologi"