Bicara
soal lupa dan salah memang tidak mungkin lepas dari kehidupan manusia. Sebut
saja pak Ihsan, karena saking sibuknya mengurusin tamu yang tak henti-hentinya
berdatangan pada acara resepsi pernikahan anaknya, ia lupa tidak melakukan
shalat. Apakah lupa tidak melaksanakan shalat karena sibuk sebagaimana dalam
kasus di atas berdampak hukum haram?
Jawab: Tidak
haram, selama ada tujuan mau melakukan shalat dan tidak didasari dengan
kecerobohan.
Referensi:
&حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء
1 صحـ : 406 مكتبة دار الفكر
أَمَّا
إذَا لَمْ يُعْذَرْ فِيهِ كَأَنْ نَشَأَ عَنْ لَعِبِ نَحْوِ شِطْرَنْجٍ فَإِنَّهُ
تَجِبُ الْمُبَادَرَةُ لِلْقَضَاءِ شَوْبَرِيٌّ أَيْ لأَنَّ لَعِبَ الشِّطْرَنْجِ
مَكْرُوهٌ وَبَقِيَ مَا لَوْ دَخَلَ الْوَقْتُ وَعَزَمَ عَلَى الْفِعْلِ ثُمَّ
تَشَاغَلَ فِي مُطَالَعَةٍ أَوْ صَنْعَةٍ أَوْ نَحْوِهِمَا حَتَّى خَرَجَ
الْوَقْتُ وَهُوَ غَافِلٌ هَلْ يَحْرُمُ عَلَيْهِ ذَلِكَ أَوْ لا ؟ فِيهِ نَظَرٌ
وَالأَقْرَبُ الثَّانِي لأَنَّ هَذَا نِسْيَانٌ لَمْ يَنْشَأْ عَنْ تَقْصِيرٍ
مِنْهُ كَمَا قَالَهُ ع ش عَلَى م ر.
Posting Komentar untuk "LUPA SHALAT KARENA SIBUK"