DAWUH KH. MAIMOEN ZUBAIR DI HARI SANTRI 22
OKTOBER
1. Ana urid, wa anta turid wallahu yaf’alu ma
yurid. Kamu punya keinginan, saya juga punya keinginan, tapi yang berlaku
adalah keinginan Allah.
2. Jangan (hanya) rame-rame Hari Santri, tapi
bangunlah kesantrian.
3. Ayah saya Kiai Zubair bukan pengurus PBNU,
tapi Wakil Rais Akbar KH. Faqih Maskumambang selalu didampingi ayah saya.
4. Ayah saya sejak kecil mengajarkan saya rasa
nasionalisme. Jangan tinggalkan Islam, tapi hubbul wathon minal iman.
5. NU itu tersusun dari 12 huruf. Lambangnya bola
dunia, pada wilayah Indonesia diiputi huruf “Dhad”, “Dhad” itu menunjukan
kesempurnaan Rasulullah Saw., yaitu "أنا أفصح من
نطق بالضاد" (ana afshahu
man nathaqa bid-dhad), aku adalah orang yang paling fasih melafalkan huruf Dhad.
6. NU tidak bisa dipisahkan dengan negara.
Resolusi Jihad di bulan Oktober membuahkan hasil Hari Pahlawan 10 November.
Bila tidak ada Jihad 22 Oktober di Surabaya, maka November barangkali tidak
dijadikan hari pahlawan.
7. Bulan Oktober bulan yang kesepuluh, seorang
anak 10 tahun akan dipukul manakala ia tidak shalat.
8. Hari Santri 22 Oktober itu istimewa, sebab; 1)
Rasulullah Saw. membangun masjid Quba dalam perjalanan hijrah juga pada bulan
Oktober, yaitu 1 Oktober. Al-Quran menyebutnya “La masjidun ussisa ‘alat taqwa
min awwali yaumin an taquma fih”, 2) Orang Quraisy kebiasaan mereka bepergian
pada musim dingin dan musim panas, yaitu Rihlatasy-Syita. Syita itu ketika
matahari berada di selatan katulistiwa, Oktober ada di dalamnya. Buruj sebelah
utara ada 6: hamal, tsaur, jauza, sarathan, asad, dan sunbulah. Di selatan juga
6: mizan, aqrab, qaus, jady, dalw, dan hut.
9. Indonesia itu istimewa, hari kemerdekaannya 17
Agustus/8 Ramadhan, sementara Rasulullah diangkat menjadi Nabi 17 Ramadhan/8
Agustus, kali pertama menerima wahyu.
10. Tanggal 17 mengisyaratkan 17 rakaat dan 17
rukun shalat. Bulan Agustus atau bulan kedelapan mengisyaratkan dekatnya
seorang hamba dengan Allah, maksudnya manakala dia sujud, ia meletakkan 7
anggota badannya, ditambah 1 hati yang tawajjuh ke hadirat Allah. Inilah posisi
terbaik seorang hamba kepada Tuhannya. Hati ini bilamana baik maka baik pula
seluruh amalnya, bila buruk buruk pula semuanya.
11. Angka delapan menjelaskan sebagai tolaknya
neraka dan sebabnya masuk surga. Mbah Maimun menjelaskan tentang tujuh penolak
neraka yang ada dalam anggota sujud meliputi: jidat, kedua tangan, kedua lutut,
dan kedua kaki. “Tujuh ini sebagai penolak neraka, karena pintu neraka ada
tujuh,” ujarnya. “Ditambah satu lagi, jika kita ingin masuk surga harus ingat
sama Allah. Jadi jumlahnya genap delapan, karena delapan ini merupakan jumlah
pintu surga.”
12. Tahun 45 itu bagaikan 5 jari, yang mana 4
menjadi pilar, dan akan sempurna dengan adanya 5. Makan bisa saja menggunakan
jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking, namun akan sulit jika tidak ada
jempolnya.
13. Angka 45, bahwa setiap orang Islam harus
membaca syahadat empat kali, dan lima kali. Malam empat kali, Maghrib dan Isya.
Sedangkan siang hari lima kali, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar. “Jadi ini
menunjukkan bahwa negara Islam itu tidak ada, yang ada adalah negara mayoritas
Islam, yakni Indonesia.”
14. Ka’bah itu berdiri kokoh di atas 4 pilar.
Indonesia pun mempunyai 4 pilar, yaitu PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,
NKRI, dan Undang-Undang Dasar).
15. Dulunya Indonesia terkotak-kotak dengan
negara-negara bagian, kini Indonesia bisa bersatu karena 4 hal: satu nusa, satu
bangsa, satu bahasa, dan satu negara.
16. Indonesia akan menjadi baldatun thayyibatun
bilamana memenuhi 4 hal, yaitu sandang, pangan, papan, dan kesehatan.
17. Yang wajib diikuti itu adalah Rasulullah,
ditambah dengan 4 khalifahnya. 'Alaikum bisunnatiy wa sunnatil khulafa-ir
rasyidin.
18. Pilar Ka’bah ada 4, karenanya khilafah juga
ada 4, yaitu: Khulafaurrasyidin (4 sahabat), Umayyah, Abbasiyah, dan
Utsmaniyah. Selebihnya tidak ada khilafah.
19. Indonesia itu bukan negara Islam, tapi dia
disukai banyak non-muslim; begitu juga Rasulullah, beliau Muslim tapi disukai
kelahirannya oleh Abu Lahab. Seorang Raja dari Mesir yang non-muslim, karena
suka kepada Nabi, ia menghadiahi putri Mesir yang bernama Mariatul Qibtiyah
kepada beliau untuk dijadikan sebagai istri.
20. Rasulullah itu keturunan Nabi Ibrahim, Nabi
Ibrahim aslinya bukan orang Makkah. Nabi Ismail ibunya (Hajar) dari Mesir,
namun menetap di Makkah. Maka Rasulullah mencintai Arab sebagai negaranya
karena beliau orang Arab.
21. Maka kita orang Indonesia juga wajib
mencintai negara kita. Hubbul wathon minal iman. Hal ini seakan terulang
kembali, di jaman Sunan Ampel, Ubilai Khan seorang tokoh non-muslim, juga
mencintai Islam. Begitu juga Holago Khan. Dan sekarang di Indonesia banyak
non-muslim yang mencintai Islam.
22. Orang Arab itu budaya aslinya adalah jahalah
(kebodohan), maskanah (kemiskinan), dan ummiyah (buta huruf), maka kehadiran
Rasulullah di tengah-tengah mereka adalah membawa perubahan ke arah yang lebih
baik.
Pesan di atas disampaikan Mbah Maimoen Zubair
dalam acara malam peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017 di UIN
Walisongo Semarang. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Ponpes Fadlul
Fadholan dengan Ma'had al-Jami'ah UIN Walisongo, atas inisiatif Dr. KH.
Fadholan Musyaffa, Lc, MA.
Ada banyak yang disampaikan Mbah Maimoen, beliau
menjelaskan tentang Hari Santri, ke-Indonesiaan, Taurat, Injil, al-Quran,
sejarah bangsa-bangsa, sejarah Islam di Indonesia dan lain sebagainya. Yang
paling penting adalah, Hari santri bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana
menumbuhkan rasa kesantrian pada pribadi kita, seperti tawadhu, rajin ibadah,
hormat pada yang tua, sederhana, dan sifat-sifat terpuji lainnya.
Alhamdulillah, pada malam itu saya berkesempatan
meminta ijin mempelajari kitab yang beliau tulis, al-'Ulama al-Mujaddidun
Rahimahumullah wa Majalu Tajdidihim wa Ijtihadihim dan Nushus al-Akhyar fi
ash-Shaumi wa al-Ifthar. Beliau berpesan, "Walau sudah bisa menghisab,
jangan kamu tinggalkan rukyah. Karena rukyah itu qath'i, hisab itu zhanni.
Zhanni tidak bisa mengalahkan yang qath'i". "Injeh Mbah, sami'na wa
atha'na", jawab saya.
Wallahu a'lam bish-showab. Mohon maaf bilamana
terdapat kesalahan dalam penulisan, baik isi maupun redaksi. (Ditulis oleh: Nur
Hidayatullah Yuzarsif Dosen Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo | Wakil
Sekretaris Pimpinan Pusat MDS Rijalul Ansor).
Posting Komentar untuk "Dawuh KH Maimun Zubair Tentang Hari Santri"