Pertanyaan dari mas danang kranggan
Assalamu'alaikum
Gus... nyuwun penjelasan bab jenazah...
Ada dua pendapat yg saya dapat,..
Jika jenazah sudah di wudhukan maka juga berlaku hal
yg membatalkannya spt ketika hidup
Ada lagi yang tidak membatalkan,,,? apalagi jika darurat,
Misal yg meninggal prempuan, tdk ada anak laki-laki,anak
perempuan Ndak bisa/kuat mengangkat setelah di mandikan dan di wudhukan...
Jawab :
Wa'alaikumus salam
Dalam masalah ini yang batal adalah wudhunya non mahrom yang
memegang mayat, sedangkan wudhunya si mayat tidak menjadi BATAL
اعانة
الطالبين ١ / ٦٤
(و)
رابعها (تلاقى بشرتى ذكر وأنثى) ولو بلا شهوة وإن كان أحدهما مكرها أو ميتا لكن لا
ينقض وضوء الميت
(قوله، لكن لا ينقض الخ) أفاد به أن النقض خاص بالحي اللامس.
(قوله، لكن لا ينقض الخ) أفاد به أن النقض خاص بالحي اللامس.
Pembahasan nomer empat dari perkara-perkara yang dapat membatalkan wudhu adalah
pertemuan dua kulit pria dan wanita meskipun tanpa disertai syahwat dan
meskipun salah satu dari keduanya dipaksa atau sudah meninggal, hanya saja
wudhunya orang yang telah meninggal (mayit) tidak menjadi batal. Batalnya wudlu tersebut dikhususkan pada orang yang masih hidup yang menyentuh mayit.
الاقناع
١ / ٥٦
ولا فرق في ذلك بين أن يكون بشهوة أو إكراها أو نسيان،
أو يكون الرجل ممسوحا أو خصيا أو عنينا، أو المرأة
عجوزا شوهاء، أو كافرة بتمجس أو غيره، أو حرة أو
رقيقة، أو أحدهما ميتا، لكن لا ينتقض وضوء الميت
Dan tidak ada perbedaan dalam batalnya wudhu
akibat persentuhan kulit antara wanita dan pria tersebut antara disertai
syahwat atau tidak, terpaksa atau lupa, atau keberadaan lelakinya terpotong,
terkebiri atau impoten kemaluannya, atau keberadaan wnitanya sudah tua renta
yang buruk rupanya atau wanita penganut agama majusi atau lainnya, wanita
merdeka atau budak, atau salah seorang dari keduanya sudah meninggal hanya saja
wudhunya orang yang telah meninggal tidak menjadi batal.
Posting Komentar untuk "Wudlunya mayit ketika disentuh bukan mahromnya"