Bahaya pemelintiran di sosmed


Saya tertarik dengan tulisan dari akun facebook dibawah ini:
https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=480003042436137&id=100012793361980&_rdc=1&_rdr
Yang isinya:
HABIB SYEKH: "AGAMA NUSANTARA"
Saya sepakat dengan argumentasi Hb. Syekh Solo, yang mengatakan bahwa, "Agama Islam itu nabinya adalah Nabi Muhammad SAW orang Arab yang menjadi Nabi bagi seluruh dunia, Sayyidul 'arabi wal 'ajami (tuannya bangsa Arab dan non Arab)".
"Kalau Agama Nusantara itu siapa nabinya?"
Kurang lebih demikian dawuh Hb. Syekh Solo.
Walaupun yang memiliki akum facebook tsb hidup di Nusantara, maka saya memilih istilah ISLAM ASWAJA daripada ikut istilah ISLAM NUSANTARA karena ada tokoh-tokohnya yang menampilkan kebenciannya kepada bangsa Arab.
Saya sangat mencintai Nusantara sebagai tempat kelahiran saya, dan sangat menghormati serta memuliakan bangsa Arab, karena Rasulullah SAW itu orang Arab, Alquran kitab sucinya umat Islam juga berbahasa Arab, Ka'bah kiblatnya umat Islam ada di negara Arab, seluruh doa dalam ibadah shalat juga berbahasa Arab, belum lagi kalau menunaikan ibadah Haji dan Umrah pasti ke negara Arab, serta yang tidak mungkin saya lupakan bahwa guru utama saya, Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki Alhasani (Makkah) juga orang Arab, yang saya sendiri belajar ilmu agama dengan berbahasa Arab kepada beliau sejak tahun 1983 sampai 1991 M.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : حب العرب إيمان وبغضهم نفاق (رواه الحاكم في المستدرك).
Rasulullah SAW bersabda:
"Cinta Arab itu termasuk iman dan benci Arab itu termasuk munafiq" (HR. Alhakim).
(LUTHFI BASHORI)
_______________________________
Coba deh dicermati mauidloh hasanah dari habib syaikh
"Islam Nusantara gak opo-opo tapi kalau ada kebencian dengan arab titenono"
Pertama : Habib syaikh tidak melarang islam nusantara, islam nusantara itu dalam istilah arabnya termasuk susunan idhofah yg mengandung makna fii
Seperti yg diterangkan oleh ibnu malik
والثاني اجرر وانو من أو في إذا ... لم يصلح إلا ذاك واللام خذا
وانو معنى في إذا كان المضاف إليه ظرفًا للمضاف نحو مكر الليل أي في الليل
Jadi islam nusantara adalah "ISLAM YANG ADA DI NUSANTARA" sesuai yang disebarkan oleh para wali, habaib serta para ulama' di tanah jawa seperti sholawatan, tahlilan, rotib, manaqib dan lain sebagainya. Bukan berarti islam nusantara itu bukan merupakan islam yang dari arab atau islam yang benci dengan arab.
Kedua: saya tertarik dengan hadits ini
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : حب العرب إيمان وبغضهم نفاق (رواه الحاكم في المستدرك).
Keutamaan bangsa arab itu merupakan keutamaan yang sifatnya jinsi dan bukan bersifat individualisme
Munculnya berbagai aliran semisal syiah, khowarij serta tarjadinya perang sifin juga dari arab lho... Masak hal seperti itu harus kita cintai.
Terlebih ada pula tokoh semisal syaikh muhammad bin abdul wahhab dkk juga dari arab
Ada pula sayid maliki al alawy dkk juga ada di arab
Jadi secara jinsi tetap arab nomer 1 tapi secara afrod/ individu ya tetap nggak dong, hehehe
Terlebih dalam haditsnya dikatakan
حب العرب
Bukan
حب اسلام العرب
Secara redaksi hadits maknanya masih muthlaq namun dengan makna jinsi
Jadi secara individu akan menafikan kesukaan / kecintaan kita kepada tokoh non muslim arab semisal abu lahab, abu jahal, dkk
Saya ulangi lagi dan tolong diingat baik baik "MAKNA CINTA KEPADA BANGSA ARAB ITU ADALAH MAKNA JINSI BUKAN MAKNA AFROD" dan islam nusantara juga cinta kepada bangsa arab
فتفضيل العروبة هو تفضيل جنس وليس تفضيل أفراد ، فالعجمي المتقي الصالح خير من العربي المقصر في حق الله تعالى ، وتفضيل العروبة إنما هو اختيار من الله تعالى ، قد تظهر حكمته جلية ، وقد لا تكون ظاهرة لنا ، إلا أن في العرب من الصفات والخلال ما يشير إلى وجه هذا التفضيل .
Ketiga : Pemilik akun mengatakan (maka saya memilih istilah ISLAM ASWAJA daripada ikut istilah ISLAM NUSANTARA karena ada tokoh-tokohnya yang menampilkan kebenciannya kepada bangsa Arab)
Pertanyaan saya simpel, apakah islam nusantara bukan termasuk golongan dari ASWAJA?
Simpelnya fahami makna aswaja secara benar baru komentar
Mlaten City, di keheningan malam ditemani tetes hujan
Kamis 21 Juni 2018, 00:20

Posting Komentar untuk "Bahaya pemelintiran di sosmed"