Setahun yang lalu bang Roni dengan mas Rowi
akad bagi hasil. Bang Roni sebagai pemilik modal, sedangkan mas Rowi sebagai âmil-nya
atau orang yang mengembangkan mudal tersebut. Dan alhamdulillâh
dalam setahun ini, hasil yang didapatkan dari bisnis tersebut lumayan banyak dan
ternyata setelah dikalkulasi, sudah mencapai satu nishab. Siapa yang wajib
mengeluarkan zakat, apabila harta dagangan di proyeksikan untuk transaksi bagi
hasil?
Jawab: Menurut Syâfi'iyyah yang wajib
mengeluarkan adalah si mâlik (pemilik).
Referensi:
&
الفقه الإسلامي الجزء 3 صحـ : 325
وَقَالَ الشَّافِعِيَّةُ
يَلْزَمُ الْمَالِكَ زَكَاةُ رَأْسِ الْمَالِ وَحِصَّتِهُ مِنَ الرِّبْحِ لأَنَّهُ
مَالِكٌ لَهُمَا وَالْمَذْهَبُ أَنَّهُ يَلْزَمُ الْعَامِلَ زَكَاةُ حِصَّتِهِ مِنَ
الرِّبْحِ ِلأَنَّهُ مُتَمَكِّنٌ مِنَ التَّوَصُّلِ إِلَيْهِ مَتَى شَاءَ بِالْقِسْمَةِ
فَأَشْبَهَ الدَّيْنَ الحْاَلَّ عَلَى مَلَيْءٍ وَيَبْتَدِئُ حَوْلُ حِصَّتِهِ مِنْ
حِيْنِ ظُهُوْرِ الرِّبْحِ وَلاَ يَلْزُمُهُ إِخْرَاجُ الزَّكَاةِ قَبْلَ الْقِسْمَةِ
عَلَى الْمَذْهَبِ اهـ
Posting Komentar untuk "Yang Wajib Menzakati Harta Bagi Hasil?"