Kalut Kelud Hati Berkabut

Kalut Kelud Hati Berkabut

Oleh Kang Ide

                 Subuh telah berlalu terdengar suara keras teriakan perempuan muda ketika membuka rumah. gedheknya. " mbok...keluar ada pasir buanyak" mendengar itu aku yang masih asyik menyiapkan makan pagi terhenyak segera mengintip dari jendela dan masyaallah terlihat genteng, tanaman, jalanan, teras semua tertindih pasir.

                 Segera ku setel TV semua stasiun menayangkan berita tentang gunung kelud dijawa timur, " abu vulkanik gunung kelud telah menyebar rata di 3 propinsi jawa timur, jawa tengah, jawa barat dan daerah sekitarnya " slide berita bawah layar TV. Kanan kiri depan belakang rumah berhamburan keluar rumah pada ribet dengan abu vulkanik gunung kelud, ngobrol sambil bekerja membersihkan pasir pasir. Lelah mulai menggrogoti seluruh persendian tubuh sehabis menggaruk abu vulkanik yang hinggap dijalanan, tersadar aku saat merebahkan tubuh di kursi lincak depan bahwa hari ini adalah jum'at sedangkan jam sudah menunjukan pukul 11.30 siang segera kumandikan tubuh berpasir ini kusemprot dengan selang hijau. Tiba-tiba, subhanallah selesai mandi suasana menjadi gelap gulita kulihat dari boven kamar mandi angin disertai abu vulkanik berhembus dengan segera ku selesaikan mandi berganti baju takwa dan sarung putih bercorak batik menuju masjid jami' untuk menunaikan sholat wajib bagi laki-laki yang sudah baliq dihari jum'at. 

Khutbah berisi untaian hikmah atas bencana alam dilanjutkan doa diantara khutbah dan sholat berjamaah dua rekaat, hati bergetar, berdesir halus menusuk hati paling dalam saat imam membaca surat az-zalzalah yang artinya kegoncangan " apabila bumi sudah digoncangkan dan bumi mengeluarkan tanggungan-tanggungan beratnya dan manusia bertanya: ada apakah bumi..." mengahayati ayat per ayat dengan tangisan ketakutan akan adzab Alloh menambah sendu suasana sholat tak terasa air mata berlinang ikhlas meluncur.

                 " Duh gusti Alloh jadikanlah kami hamba-hamba yang selalu dalam limpahan rahmat dan ampunan-Mu, selamatkanlah kami dan keluarga dari adzabMu " terdengar doa ku lirih mengakhiri sholat jum'at membayangkan kejadian kiamat dalam surat al-qoriah hari dimana seluruh manusia seperti kupu-kupu yang bertebaran, gunung-gunung menjadi seperti bulu yang dihambur-hamburkan semua tergantunga amal ibadahnya selama menjalani takdirnya menjadi manusia bumi. lalu sudah berapa besarkah amalan kita selama ini untuk menjalani takdir selanjutnya?   


 HALAMAN
1 2 

Posting Komentar untuk "Kalut Kelud Hati Berkabut"